Perjuangan Kelahiran Pokemon

 


Pokemon lahir dari impian seorang anak bernama Satoshi Tajiri. Namun antara impian dan perwujudannya, selalu ada jurang besar yang menganga dan jalan terjal yang berliku. Ini adalah kisah jatuh bangun Satoshi mewujudkan mimpinya itu. Ini adalah kisah tentang bagaimana perjuangan mewujudkan mimpi bisa membawa kebahagiaan untuk jutaan anak-anak di seluruh dunia. Ini adalah kisah yang sarat pelajaran berharga untuk kita.


BAB I | Dr. Bug Sang Pemimpi

Satoshi Tajiri yang lahir tahun 1965 menghabiskan masa kecilnya di Machida, pinggiran barat kota Tokyo. Satoshi tumbuh sebagai anak yang suka banget berburu dan mengumpulkan serangga. Kalau sedang berburu, satoshi begitu ayik sendiri sambil menikmati alam di sekelilingnya.

Dia nggak ambil pusing ketika teman-temannya kemudian menjulukinya Dr.bag karena memang dia bercita-cita jadi seorang entomoloh saking terpesonanya dengan dunia serangga. Hanya saja, sewaktu beranjak remaja, kegemarannya bergeser ke dunia video game. Dia begitu tertarik pada game Space Inviders dan juga game Digdark. Satoshi begitu menikmati kedua game itu sambil bermimpi untuk bisa membuat game sendiri di masa depan, dia penasaran tentang cara-cara membuat game sampai-sampai dia bongkar Famicom kepunyaannya untuk mempelajari cara kerja sebuah game.

Satoshi didiagnosis mengalami autism, tapi kondisi itu dimanfaatkannya sebagai kelebihan. Dia punya kemampuan fokus yang luar biasa pada detail-detail kecil yang menjadi kunci sebuah desagin game. Nah, berbekal kelebihan itulah, Satoshi muda bisa memenangkan sebuah kontes yang diadakan oleh Sega.

Semakin dewasa Satoshi semakin termotivasi untuk membuat game revolusioner, khususnya setelah dia mengamati dua anak yang bermain game boy dengan menggunakan kabel like.

Waktu itu Satutos merenung sambil membayangkan sebuah dunia virtual tempat dimana anak-anak bisa menangkap dan bertukar makhluk digital. Seperti ketika dia dulu asik berpetualang berburu serangga. Akhirnya di usia 17 tahun. Satoshi mendirikan game Firix, sebuah Veansiin yang berfokus pada video game. Di awal tahun 80 an, gamefrix cepat populer di kalangan para penggemar game karena informasi tentang video game pada saat itu masih sangat terbatas. Melalui Venzane itulah Satoshi bertemu beberapa aktivis game, termasuk Kensugi Mori yang kemudian menjadi seniman terkenal. Dia juga bertemu Atsuko Nishida, seorang iluustrator berbakat yang bersama para aktivis lain sering mendiskusikan apa yang membuat sebuah game menjadi menarik dan apa yang membuatnya tidak menarik.

Bagi mereka banyak game yang sudah dirilis kurang berkualitas, sehingga mereka seperti Satoshi Gregetan untuk bisa membuat game yang lebih berkualitas.

BAB II | Mimpi Besar Yang Ditolak

Suatu ketika di tahun 1990 an Satoshi menonton film televisi Ultra 7 yang punya karakter utama berbentuk monster besar. Monster itu disimpan di dalam sebuah kapsul dan bisa dikeluarkan untuk bertarung melawan kejahatan.

Dari situlah lahir gagasan awal game Pokemon yang awalnya disebut dengan Capsul Mones. Konsep game Capsul Monses yang mengandung unsur penangkapan dan pelatihan makhluk digital kemudian diperkenalkan ke Nintendo. Sayangnya, berulang kali Nintendo menolak karena industri game pada saat itu masih skeptis terhadap konsep game yang seperti itu. Padahal. Satoshi bersama timnya sudah mengembangkan 150 makhluk digital yang bisa ditangkap, dilatih, diperjualbelikan, dan diadu. Termasuk karakter Pikatchu yang didesain oleh Nishida dan disempurnakan oleh Tsugimori. Pengembangan game telah berlangsung selama enam tahun dan selama itu pula sumber daya gamefix terkuras. Biaya terus-menus keluar tanpa diimbangi pemasukan, membuat mereka mengalami krisis keuangan.

Begitu parah krisis keuangan itu sampai beberapa karyawan mengudurkan diri. Dan puncaknya terjadi ketika semua programmernya berhenti.

Mereka meninggalkan proyek dalam keadaan kritis karena mereka melihat tidak adanya kepastian masa depan proyek itu.

Lalu tiba-tiba segalanya berubah. Di titik nadir krisis itulah mereka mendapatkan bantuan dari Shigeru Miyamoto. Dia adalah sang legenda Nintendo yang sangat dihormati karena sudah menciptakan game ikonik seperti Super Mario dan The Legends of Zlda. Ketika para eksekutif Nintendo skeptis terhadap konsep Satoshi. Miyamoto justru melihat potensi besar dalam konsep itu.

Singkat cerita. Satoshi akhirnya berhasil meyakinkan exeti Nintendo untuk mendanai proyeknya, dan Junichi Masuda sebagai salah satu pendiri gamefrix mengambil alih tugas pemrograman untuk memastikan proyek tetap berjalan. Nintendo dan menyusul kemudian Creatures In menyuntikkan dana yang sangat dibutuhkan Gamefreak untuk melanjurkan pengembangan proyek mereka. Proyek yang awalnya bernama Capsul Monsters itu akhirnya berlanjut dengan nama baru yaitu Pocket Monsters yang kemudian disingkat menjadi pokemon.

BAB III | Pokemon Meluncur dan Mendunia

Disaat gamefilix mengembangkan Pokemon Red dan Green, sebetulnya, industri game di Jepang masih dalam tahap rintisan, itulah sebabnya proyek ini kesulitan secara teknis maupun kreatif.

Walaupun kemudian keterbatasan itulah yang justru mampu memicu kreativitas orang-orang di gamefrck untuk berinovasi, menemukan cara memperkaya pengalaman dan menambah keseruan orang-orang ketika mereka bermain game. Salah satu hasil inovasi yang signifikan adalah penggunaan kabel LINK pada game boy, sehingga para pemain bisa bertukar pokemon satu sama lain.

Meskipun sederhana, ternyata konsep itu justru bisa menjadi fitur utama yang ikonik dan membuat Pokemon berbeda dari game lainnya. Sementara itu, Atsuko Nisihida terus menyempurnakan desain karakter Pikacu yang tadinya lebih menyerupai kue Daifuku, Setelah dibantu Koji Nisihino sebagai supervisor keimutan Pikachu akhirnya menjadi mirip tupai dengan pipi kemerahan sehingga menjadi karakter kuat yang mudah diingat. Sentuhan akhir lalu diberikan Kensugimori supaya setiap detilnya konsisten dengan karakter Pokemon lainnya. Sebagai ilustrator utama Ken Sugimori dikenal karena gaya ilustrasinya yang penuh dengan warna dan unik.

Dia memanfaatkan cat air untuk memberikan sentuhan khas pada setiap karakter Pokemon yang terinspirasi mulai dari hewan nyata sampai makhluk mitologis. Akhirnya terkumpullah karakter-karakter ikonik Pokemon seperti yang kita kenal sekarang dan semuanya muncul di dalam game.

Bagi Satoshi sendiri Pokemon diciptakan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak merasakan petualangan berburu serangga di alam terbuka. Dia ingin anak-anak masih bisa menikmati sensasi eksplorasi di alam terbuka meskipun habitat alami serangga telah berkurang akibat urbanisasi. Semangat itulah yang dipahami Sigeru Miyamoto sebagai sang legenda industri game. Sampai akhirnya game FIX dibantu untuk bisa keluar dari krisis keuangan.

Akhirnya di tanggal 27 Februari 1996, franchise Pokemon resmi diluncurkan di Jepang dalam bentuk game Pokemon Red dan Green. Untuk konsul game Boy, game ini menggunakan konsep baru yang menarik, yaitu menangkap, melatih, dan mengadu makhluk-makhluk yang disebut Pokemon. Dan siapa sangka pada hari peluncurannya itu game Pokemon sudah bisa terjual lebih dari 500rb kopi. Pada tahun yang sama, Pokemon Blue dirilis dengan meningkatkan kualitas grafis dan gameplay supaya gamenya jadi tambah menarik. Keberhasilan di Jepang mendorong game FIG dan Nintendo meluncurkan Pokemon Rad and Blue di Amerika Utara pada tahun 1958 dan Eropa setahun berikutnya.

Hebatnya dimanapun diluncurkan, game itu disambut antusiasme luar biasa dan itu menjadikan Pokemon tampil sebagai fenomena global. Franchise Pokemon tidak berhenti sampai di industri game karena terus dikembangkan untuk bisa merambah media lainnya. Sampailah di April 1997, ketika untuk pertama kalinya anime Pokemon ditayangkan di Jepang dan langsung menjadi salah satu program favorit anak-anak. Anime ini memperkenalkan karakter-karakter akonik seperti Eschchum dan Pikacu yang kemudian menjadi simbol dari franchise ini.

BAB IV |Strategi Cerdas DiBalik Kelucuan Pokemon

Sewaktu kita membahas Pokemon, sebenarnya kita tidak hanya sedang membahas kumpulan karakter lucu yang memikat hati anak-anak dan orang dewasa. Sebab dibaliknya ada strategi bisnis yang cerdas, mendalam, dan visioner yang digagas Satoshi tajiri. Pokemon tidak hanya berhasil beradaptasi dengan perkembangan zaman, tetapi juga mampu memperluas pengaruhnya ke berbagai media bisnis tanpa kehilangan esensi yang membuatnya tetap mampu memikat hati anak-anak lintas generasi.

Strategi cerdas itu terlihat ketika Pokemon RAD dan Blue diluncurkan, langkah pertamanya adalah melakukan adaptasi supaya game ini bisa diterima di pasar global. Adaptasi itu tidak sebatas hanya menterjemahkan versi berbahasa Jepang ke versi Barat, melainkan juga dengan melakukan banyak perbaikan. Mereka menyadari bahwa untuk bisa mendunia Pokemon harus berbicara dalam bahasa universal dengan mengkomunikasikan nilai-nilai yang universal, seperti persahabatan, petualangan, dan penemuan.

Keberhasilan game ini kemudian diperkuat oleh peluncuran serial animasi yang menjadi sangat populer dengan Pikachu sebagai maskopnya. Popularitas Pikachu tidak hanya memperkuat daya tarik game, melainkan juga menjadi icon serial animasi dan berbagai merchandise lainnya. Dengan desainnya yang unik dan lucu, memposisikan Pikachu sebagai maskot utama ternyata memang tepat.

Kita menyaksikan pikach dan ash menjadi wajah Pokemon yang sangat akrab di berbagai belahan dunia dan ini bagian dari strategi jitu untuk mengintegrasikan game dengan media televisi, menciptakan ekosistem yang membuat kedua platform bisa saling mendukung. Bahkan ketika kita meluaskan pandangan ke ranah bisnis yang lain, kita bisa melihat kehadiran Pokemon di dunia permainan kartu pokemon Trading card Game bukan hanya berhasil di Jepang, tetapi juga menjadi fenomena global. Ini membuktikan bahwa Pokemon bisa juga berkembang di luar video game.

Dari situ ekspansinya berlanjut ke bentuk film, komik, musik, dan yang unik sekaligus revolusioner adalah ketika Pokemon Go menghadirkan fenomena sosial baru. Pokemon Go telah mampu keluar dari bingkai game pada umumnya karena Pokemon Go telah menjadi sarana yang mengubah cara orang berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka. Semua perkembangan itu bukanlah kebetulan, melainkan buah dari pemahaman mendalam Satoshi tentang apa yang diinginkan oleh pasar dan bagaimana mengadopsi tren perkembangan teknologi. Satoshi bersama timnya terus mengadaptasi dan mengevolusi Pokemon supaya Pikacu dan kawan-kawannya tetap relevan di sepanjang waktu dan di berbagai belahan dunia. Untuk membangkitkan kembali kecintaan generasi pertama penggemar Pokemon, mereka memanfaatkan Atralia. Sedangkan untuk merebut hati generasi baru, mereka memperkenalkan berbagai inovasi.

BAB V | Mimpi, Kegigihan Dan Partner Yang Tepat

Satoshi adalah bukti hidup bahwa mimpi masa kecil bisa berbuah sukses asal ditunjang oleh keuletan dan kerja keras. Impian masa kecil bisa menjadi karya luar biasa ketika di dalamnya terkandung dedikasi dan kesungguhan.

Satoshi mampu meneruskan dan menularkan hobi masa kecilnya melalui game Pokemon yang berhasil memikat jutaan gamer di seluruh dunia. Dia juga berhasil menciptakan lingkungan virtual untuk mengobati kerinduannya pada habitat alam serangga yang sudah rusak di Tokyo, sekaligus memberikan kegembiraan kepada anak-anak ketika mereka mengeksplorasi alam. Keberhasilan Satoshi memang tidak terlepas dari peran orang-orang bertalenta hebat. Ada Ken Sugimori yang berhasil memanfaatkan keterampilan seninya untuk menciptakan karakter Pokemon yang khas. Ada Junichimasuda yang telah menyumbangkan keahliannya dalam bermusik. Tentu tidak ketinggalan sosok Sgeru Miyamoto, pencipta Mario yang memberikan pondasi kokoh bagi tumbuh kembangnya Pokemon.

Sebelum mereka meraih sukses, ada banyak tantangan yang harus mereka lalui, mulai dari keterbatasan teknologi sampai masalah finansial. Hebatnya, tantangan itu justru mereka jadikan penyemangat untuk berinovasi. Lihatlah bagaimana ketika mereka mengatasi keterbatasan hardware Game Boy. Ketika itu, mereka menciptakan fitur unik seperti penggunaan kabel link untuk bertukar Pokemon. Kisah kelahiran Pokemon mengingatkan kita untuk tetap gigih dan berani menghadapi tantangan. Teruslah berjuang meskipun jalan terasa sulit, carilah partner yang tepat karena mimpi besar tidak bisa diwujudkan sendirian. Bersama mereka Anda akan menemukan inspirasi, kekuatan, dan dorongan untuk terus maju meraih kesuksesan, jangan pernah remehkan impian masa kecil karena impian kecil itu bisa tumbuh menjadi karya besar yang fenomenal.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama