Playstation Lahir dari Pengkhianatan

 


Ken Kutaragi adalah sosok bengal yang suka bereksperimen dan berani melawan arus ketika dia meyakini sesuatu. Nah, ditengah kekecewaan akibat sebuah penghianatan yang dialaminya, dia gigih meyakinkan semua pihak agar Sony ikut menekuni bisnis game. Padahal arus besar di Sony saat itu menolak gagasannya, Kutaragi kemudian berjuang menembus kemustahilan hingga akhirnya lahirlah playstation yang mengubah nasib dan masa depan Sonny hingga hari ini. Apa yang terjadi? Bagaimana dia bisa melakukannya?


BAB I | Sang Visioner

Ken Kutaragi adalah insinyur visioner yang bekerja di Sony sejak pertengahan tahun 1970 an. Banyak orang layak berterima kasih kepada anak dari seorang pemilik percetakan ini karena Kutaragi telah merintis banyak temuan teknologi baru yang dikembangkan oleh Sony. Salah satunya yang dapat kita nikmati sampai sekarang adalah teknologi LCD yang belakangan menjadi fondasi bagi banyak teknologi display modern. Kita juga menikmati karyanya yang lain, yaitu teknologi kamera digital yang tidak saja penting bagi Sony, melainkan juga bagi dunia fotografi. Sebab, kehadiran kamera digital mampu merevolusi dunia fotografi secara signifikan. Dengan kamera digital, sekarang kita bisa membuat foto yang nyaris mirip hasil jepretan fotografer tulet.

Semua temuan teknologi itu membuktikan bahwa sarjana elektronika lulusan di University of Electro Communication Jepang  tahun 1970 an ini memang punya visi yang kuat dalam mengantisipasi kebutuhan pasar di masa depan. Nah, berbasis visi itulah Kutaragi menyeret Sony terjun menggeluti dunia game. Padahal. Sony tidak pernah sekalipun mau melirik, apalagi tertarik pada industri game. Lalu, apa yang membuat Sony berubah pikiran?.

BAB II | Sembunyi-sembunyi

Riwayatnya dimulai ketika sore itu Putaragi pulang kerja dan sesampainya di rumah, dia melihat putrinya sedang bermain Nintendo Famiko. Hatinya senang menyaksikan anaknya anteng dan asyik memainkan Nintendo. Tapi setelah dia amati, Nintendo yang dimainkan anaknya ternyata mengecewakan. Sebagai ahli teknologi audio digital, putaragi kecewa lantaran kualitas audio Nintendo buruk dan tampilan gambarnya juga sederhana.

Dia sadar semua kekurangan itu terjadi karena di zaman itu rata-rata game termasuk Nintendo memanfaatkan cattrige yang kapasitas datanya terbatas. Di sore hari itu. Kutaragi tiba-tiba mendapat ilham untuk membantu para gamer menikmati game yang lebih canggih dengan dukungan video dan audio yang berkualitas.

Idenya kemudian keluar dengan cemerlang, Kutaragi ingin memanfaatkan teknologi CROM untuk membantu siapapun bisa menikmati permainan game yang lebih asyik. Dengan kapasitasnya yang jauh lebih besar, Kutararagi yakin CD-ROM bisa membantu menciptakan game dengan grafis dan audio yang lebih baik, serta gameplay yang lebih kompleks. Di pihak lain. Nintendo sebagai pelopor industri game sedang mencari cara untuk mengembangkan dan meningkatkan pengalaman bermain game bagi penggunanya. Di tahun 1988, Nintendo memutuskan untuk memanfaatkan CD- ROM pada Super Nintendo Entertainment System SN ES yang di Jepang kemudian dikenal sebagai Super Famicom.

Melihat perkembangan Nintendo dengan snsnya. Utaragi semakin tertarik dan dia menjadi yakin bahwa video game adalah produk masa depan. Lalu diam-diam Utaragi menghubungi Nintendo dan menawarkan bantuannya mengembangkan chip suara yang lebih baik untuk SNES. Dengan sembunyi-sembunyi pula dia memanfaatkan sumber daya Sony untuk mewujudkan tujuannya itu. Sampai akhirnya Kutaragi berhasil menciptakan chip SPC 700 yang secara signifikan mampu meningkatkan kualitas suara SNES. Tentu saja Nintelu senang dan sangat terkesan dengan hasil kerja puta lagi, sehingga hubungan kerja sama mereka pun jadi erat.

BAB III | Memicu Kemarahan

Kata pepatah sepandai-pandainya kita mengubur kebusukan, kelak akan kecium juga baunya, begitu juga dengan Kutaragi yang membantu Nintendo dengan cara sembunyi-sembunyi. Maka meledaklah amarah pimpinan Sony setelah mereka akhirnya tahu perbuatan Kutaragi. Nah, di momen itulah kita layak angkat topi buat Kutaragi, sebab nyalinya ga ciut. Sewaktu bosnya marah besar, justru dia berani menghadap Nurio oh ga, CEO Sony dan mencoba meyakinkan bosnya itu bahwa Sony perlu ikut menggarap industri game bekerjasama dengan Nintendo. Menurutnya, industri game berpotensi menjadi industri andalan masa depan, tapi usul Kutaragi ditolak mentah-mentah. Alasannya. Sony tidak memprioritaskan industri video game dan melihat industri tersebut hanya sebuah trend sesaat.

Padahal di akhir 1980 an Nintendo terbukti mampu tumbuh dan sukses berkat industri video game dan bersama sega merajai pasarnya.

Meskipun sukses keduanya sudah begitu jelas banyak orang disni tetap melihat video game sebagai bisnis yang tidak layak dikejar. Para petinggi bahkan takut kalau Sony sampai ikut menggarap bisnis video game itu akan merusak citra brand Sony yang sudah fenomenal dan dihormati selama 50 tahun. Bagi mereka, aneh kalau sampai Sony masuk ke bisnis mainan, apalagi kalau sampai gagal.

Tapi Kutaragi adalah sosok yang ulet. Dia gigih berkali-kali meyakinkan semua pimpinan di Soni tentang usulannya itu. Sampai suatu ketika Nurio Oga pun berhasil dia yakinkan. Ujungnya oga memberikan restu dan mendukung Putaragi untuk melanjutkan proyek video game.

Dukungan OGA mendorong Kutaragi lebih tekun mengembangkan teknologi CD-ROM yang akan dipakai di SNES. Dia kompak bekerjasama dengan para insinyur Nintendo untuk memastikan kompatibilitas dan juga kinerja yang optimal. Dia bolak-balik tuh presentasi dan negosiasi untuk meyakinkan manajemen di kedua perusahaan. Hingga akhirnya pada kedua 28 Mei 1991, bertempat di Consumer Electronic Show di Chicago. Sony mengumumkan kerjasamanya dengan Nintendo. Kedua perusahaan Jepang ini mengungkapkan bahwa sejak tahun 1989, mereka telah bekerjasama menciptakan versi super NES yang diberi nama Nintendo playtation.

Tapi sebuah kejutan tiba-tiba muncul keesokan harinya. Tanpa diduga Nintendo mengumumkan perceraian mereka, menghentikan kerjasama dengan Sonny, dan langsung beralih ke Phillips. Waktu itu. Howard Lincoln dari Nintendo of Aamerica mengatakan kepada pers “Para insinyur kami sampai pada kesimpulan bahwa dari sudut bandang teknis, lebih baik bagi Nintendo bekerja samama dengan phillips. “

Bagi Kutaragi dan orang-orang Soni, pengumuman itu seperti bunyi petir di siang bolong. Tapi tentu enggak beginitendo karena sebelumnya mereka sudah mencurigai niat Sony untuk masuk ke bisnis game. Kecurigaan itu muncul ketika Putaragi menganggap kemitraan ini sebagai langkah pertama untuk mencapai mimpinya, yaitu Sony mulai membuat konsol game.

BAB IV | Mengubah Kekecewaan

Bayang-bayang kekhawatirannya membuat Nintendo memandang pembatalan kerjasama itu rasional dan biasa-biasa aja. Tapi bagi Kutaragi dan Sony jelas enggak. Bagi mereka, pemutusan kerjasama itu adalah sebuah pengkhianatan yang besar. Utaragi merasa dikhianati karena Nintendo seperti tidak menghargai pengorbanan yang sudah dia berikan. Dia telah menginvestasikan waktunya keahliannya yang luar biasa untuk mengembangkan chip suara yang revolusioner bagi Super Nintendo. Apalagi bantuan teknologi itu dapat mengubah industri game.

Putargi kecewa berat sekaligus sedih ketika internal Sony bersikap skeptis, beberapa ekstive Sony yang sejak awal memang sudah ragu dengan prospek investasi di industri game, tambah keras bersuara untuk menghentikan proyek tersebut. Yang lebih sadis adalah desas-desus yang kemudian berkembang seolah-olah Kutaragi akan segera dipecat.

Untuk kesekian kalinya Kutaragi menunjukkan kualitas jati dirinya. Di tengah tekanan mental seperti itu, dia berusaha tetap tenang menghindari kumpul-kumpul dengan teman-teman kerjanya sambil menyendiri merenungkan kegagalan itu.

Perenungan itu membuatnya yakin bahwa masih besar potensi yang bisa digali dari industri video game. Maka dari itu, dia bertekad arus di Sony harus dilawan. Kutaragi bangkit rasa sakit hatinya dia jadikan sebagai semangat membalas tindakan Nintendo. Dia harus menyeret Sony masuk ke industri video game dan mengalahkan Nintendo. Semangat itulah yang mendorong Kutaragi berani kembali menghadap Nurio Ohga dengan ditemani tim kerjanya akhirnya Putaragi bisa presentasi di hadapan Ohga yang tidak didampingi pimpinan yang lain. Nah, ketika itulah Utaragi menjelaskan bahwa playstation 16 Beat yang bergantung pada kerjasama dengan Nintendo nggak perlu ditiru. Pilihan satu-satunya adalah Sony maju sendiri dengan menciptakan perangkat keras baru yang mampu menampilkan grafis 3D berkecepatan tinggi.

Di akhir presentasinya Kutargi menyentuh sisi emosi Ohga dengan sebuah pertanyaan “Bisakah rasa bangga Sony membuat kita menerima begitu saja setelah dikhianati nitendo?”

Ditanya begitu oga bergemik lalu ku utarairagi melancarkan pertanyaan menohong, apakah Anda akan diam saja, menerima apa yang telah dilakukan Nintendo Kepada sony?

Sejenak Ohga tercenung dan seketika itu emosinya tersulut tersebut dia bangkit dari duduknya dan Mimi wajahnya yang mengungkapkan perasaannya bahwa dia pun kecekwa tidak bisa menerima penghianatan Nitendo dan tidak mau kalah oleh mantan kompaktriotnya itu. Akhirnya Ohga pun sepakat dan merestui serta memberi dukungan penuh kepada Kutaragi untuk melanjutkan proyeknya sambil langsung mengeluarkan perintah segera kerjakan! Ini adalah proyek yang perlu dikerjakan Sony. Proyek pengembangan playstation pun dilanjutkan. Putaragi segera membentuk tim internal dan langsung menghadapi berbagai tantangan teknis, mulai dari desain hardware sampai pada pengembangan software. Padahal mereka harus bisa membuat konsol yang tidak hanya kuat performanya, tetapi juga gampang dikembangkan oleh para pembuat game.

Belakangan pimpinan Sony memindahkan mereka ke Sony Music, sebuah divisi yang terpisah dari Sony Corporation. Sony Music dipilih karena berpengalaman menarik, dan mengelola orang-orang yang bertalenta. Mereka juga mengendalikan divisi Prescing disk yang dibutuhkan untuk konsul berbasis di ROM. Perpindahan itu ternyata merupakan sebuah keputusan yang sangat bijak, karena itu membuat Kutaragi dan timnya bebas dari pantauan para eksekutif Sony yang skeptis pada proyek playstation. Hingga sampailah di tahun 1993 ketika Sony mengumumkan pengembangan playstation sebagai proyek solo dan fokus menciptakan konsul yang lebih canggih berbasisd CD ROM, mereka juga menambah investasi sumber daya ke dalam proyeknya ini termasuk pengembangan teknologi dan kerjasama dengan pengembang game.

BAB V | Menjemput Sukses

Dalam proses produksinya, playstation disederhanakan dengan menghilangkan semua fungsi multimedia. Tujuannya supaya playstation fokus pada aktivitas bermain game dan mudah dikembangkan sehingga para pengguna bisa menikmati visual yang fantastis. Ujung dari perjalanan proyek ini mulai terlihat ketika pada 3 Desember 1994 Playation diluncurkan di Jepang dan kurang dari satu dekade kemudian playstation terjual lebih dari 100 juta unit di seluruh dunia.

Hanya butuh waktu 4 tahun bagi playstation untuk bisa mengungguli Nitendo 64 karena di akhir tahun 1990an, playstation terjual 70 jt unit lebih, sedangkan Nitendo 64 hanya terjual sekitar 30 juta unit. Sony terus memperkuat posisinya sebagai market leader dengan munculkan playstation 2 pada tahun 2000. Playstation 2 menggunakan DVD dan bisa dipakai untuk memutar film sehingga populer di luar kalangan gamer dan menjadi konsul terlaris sepanjang masa dengan penjualan lebih dari 155 juta unit.

Berikutnya Sony menjadikan video game sebagai bisnis utama dan itu kontan mengubah landscape industri game karena Sony berhasil menduduki kursi pemimpin pasar. Playstation telah membuka jalan bagi generasi konsol game selanjutnya dan memaksa Nintendo dan Sega untuk beradaptasi. Utaragi yang dikenal sebagai Bapak playstation, pada tahun 1997 diangkat menjadi ketua dan CEO Sony Computer Entertainment Amerika. Pada tahun 2004, majalah Time menobatkannya sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh. Dan di bulan Juni 2007 Putaragi pensiun setelah 30 tahun penggapaiannya di Sony dengan reputasi yang gemilang.

BAB VI | Refleksi Dan Pelajaran

Ken Kutaragi adalah manusia biasa yang bisa kecewa dan marah ketika dikhianati oleh siapapun, termasuk Nintendo yang dibantunya secara sembunyi-sembunyi. Dia bisa aja dipecat oleh Sony karena perbuatannya itu. Tapi sosok Kutaragi berubah menjadi manusia luar biasa manakala dia mampu memanfaatkan rasa kecewanya untuk meyakinkan semua orang di Sony untuk mengikuti langkahnya menciptakan produk yang revolusioner. Dengan energi yang terbentuk dari rasa sakit hati itulah. Kutaragi dibantu timnya sukses mengembangkan konsol game paling sukses sepanjang masa.

Sukses itu diawali ketika dia mampu meyakinkan Ohga sang bos tentang masa depan industri video game disaat banyak eksotid Sony yang meragukannya. Beruntung Ohga adalah pemimpin visioner yang mampu melihat potensi besar dibalik ide kutaragi.

Enggak dipungkiri dukungan Ohga sebagai pemimpin adalah dukungan moral yang menggelorakan semangat anak buah sehingga Putaragi gigih mewujudkan fisiknya. Dan hasilnya, plastation tidak hanya sukses di pasar, melainkan mampu mengubah arah industri game untuk selamanya. Anda dan kita semua mungkin pernah mengalami kekecewaan. Ada yang rasa kecewanya bahkan mungkin lebih besar daripada kekecewaan kutaragi. Namun kita melihat bagaimana kutaragi bersikap.

Dia mampu mengubah kekecewaan menjadi energi positif yang membangkitkan semangatnya untuk berkarya dan berinovasi. Kita juga melihat Nurio Ohga, sang pemimpin yang berani mengambil risiko dengan memberikan dukungan terhadap anak buahnya yang visioner. Tanpa dia sadari, dukungannya itu mampu mendorong Putaragi menembus batas-batas kemampuannya. Dengan karya yang fenomena Putaragi dan juga Ohga telah menjadi teladan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama