Para gen Z kerap kali sering
dipandang sebelah mata oleh para generasi sepuh. Sampai-sampai kita semua melupakan
kalau generasi setelah kita yaitu generasi Alpha yang merupakan generasi tahun 2010
sampai tahun 2025 yang akan datang juga mengalami permasalahan yang cukup harus
diperhatikan yang mana perawakan mereka sekarang tentu adalah seorang anak-anak
yang berumur 0 tahun sampai 14 tahun. Loh. Kok bisa jadi inilah generasi Alpha,
generasi emas yang terkikis oleh perkembangan zaman.
Generasi Alpha?
Generasi sendiri pada intinya
merupakan sebuah kelompok dan kesamaan pengalaman secara umur, lokasi dan
historis juga yang sampai sekarang generasi telah dibagi menjadi sampai lima
kelompok dan tentu akan bertambah kedepannya yakni generasi baby boomer,
generasi X, generasi Y atau milenial generasi Z, dan tentu saja generasi Alpha.
Tapi alih-alih kita ber fokus
pada generasi-generasi sebelumnya, apalagi generasi Z, mari kita fokuskan
pandangan kita pada generasi anak-anak zaman sekarang yang ternyata juga
memiliki banyak problema. Kalau generasi sepuh memiliki problema karena zaman
yang cukup keras, gen milenial dan gen Z yang memiliki problema karena
perkembangan teknologi dan pemikiran yang terlalu bebas, generasi Alpha
memiliki problema karena keras dunia modern sekarang.
Loh kok bisa? Bukannya dengan era
teknologi yang modern, ini semua menjadi dipermudah?. Bukankah kita seharusnya
bersyukur kalau generasi-generasi emas kita ini akan menjadi orang yang hebat
karena hidupnya sangat dipermudah oleh teknologi yang lebih canggih?
Memang nyatanya banyak generasi
Alpha yang sangat-sangat berprestasi dan berbakat, terbukti dari anak-anak
sekarang yang bisa mencapai pencapaian yang ia dapatkan di usia dini
dibandingkan generasi sebelumnya. Seperti menjadi siswa siswi yang memiliki
kepintaran di atas rata-rata di umur yang dini.
Mencapai pekerjaan-pekerjaan yang
out of to box seperti programmer, editor dan berbagai pencapaian lainnya.
Anak-anak yang dimaksud disini itu benar-benar anak-anak atau bocil, karena
sekali lagi mereka adalah generasi Alpha yang sudah dimulai sejak tahun 2010 silam,
yang mana itu merupakan tanda bagus karena generasi kita bahkan generasi
sebelumnya itu juga jarang banget yang bisa mencapai pencapaian-pencapaian
keren tadi di usia bocah tentunya. Tapi itu adalah sisi positif dari generasi
Alpha ini. Tapi ternyata meskipunga banyaknya kelebihan yang ada, masalah
negatif yang dialami oleh generasi Alpha ini juga banyak problemanya. Ibarat
sebuah Yin & Yung.
Dimana kebaikan dan keburukan itu
seimbang. Jadi masuklah kita ke chapter Probma seorang generasi apaha. Yaitu
Brain road.
Anak sekecil itu berkelahi dengan
internet, sebuah kalimat yang cukup untuk menggambarkan problematik yang
dialami oleh para generasi Alpha ini. Umumnya, segala problema seperti
perbuatan-perbuatan buruk, kenakalan dan konten-konten atau berita-berita aneh
sudah mulai kita konsumsi ketika kita berumur 17 belas tahun lebih. Karena
memang kita pada umur itu sudah mulai paham aja. Kalau walaupun ada yang dibawa
umur itu bisa dipastikan kalau memang bocahnya itu udah nakal pakai banget.
Tapi sekarang semua itu sudah
berbeda, Istilah kenakalan-kenakalan tadi sudah mulai mencemari para generasi
Alpha yang umurnya itu masih baru balik atau bahkan memang di bawah umur
banget. Sebagai bukti berapa banyak berita perlakuan-pelakuan nalar yang
dilakukan oleh seorang Bocil. Bocil SMP dengan tega melakukan kekerasan salah
satu temannya bocil- bocil dengan entengnya berbicara kasar, bocil- Bocil yang
dengan bodohnya meremehkan pendidikan untuk mulai berinvestasi crypto. dengan
duit tabungan atau bahkan duit orang tua dan bocil-bocil lainnya yang kelakunya
selalu bikin geleng-geleng kepala luar luar negeri, malah lebih gila lagi
bocih-bocih yang ter papar agenda-genda LGBT Plus juga sudah mulai banyak
banget, dan sekali lagi yang perlu kalian ingat itu semua adalah anak-anak di
bawah umur. Selain dari data bukti nyata di life juga banyak contohnya.
Dan semua itu dikarenakan
bocil-bocil zaman sekarang yang terlalu dini untuk menggunakan teknologi. Tapi
bukannya ada yang berprestasi, tentu itu dikarenakan peran orang tua yang paham
betul kapan anaknya harus diberikan gadget dan kapan tidak. Tapi seringkali
kebanyakan orang tua zaman sekarang dengan enteng yang memberikan anak-anaknya
gadget tanpa batasan waktu dengan alibi biar anteng.
Kalau jaman sekarang kita semua
sudah terlalu banyak menerima informasi dikarenakan banyaknya konten-konten
yang terus menerus disajikan tanpa batas di sosial media kita. Masalahnya kita
sebagai generasi Z aja masih kewalahan dalam membatasi kebutuhan sosial media,
apalagi seorang gen alpha yang umurnya itu masih bocil semua, yang umumnya
tidak memiliki kemampuan berpikir sendiri karena memang belum tahu mana yang
salah dan mana yang benar. Sehingga ini semualah yang disebut sebagai Braninroad
yang merupakan sebuah istilah Slank yang menggambarkan sebuah konten-konten di
internet yang memiliki banyak konteks dalam satu waktu yang mengarahkan konten
tersebut ke arah hal negatif yang merusak otak.
Dan ya, itulah istilah yang
sangat cocok digunakan untuk zaman sekarang, betapa banyaknya konten-konten
yang memiliki kedok konten anak-anak atau konten kids di internet. Padahal isi
kontennya adalah hal-hal yang berbau kenakalan remaja, dewasa seperti
kekerasan, hal-hal yang 18+, kalimat-kalimat kasar, dan semua hal negatif itu
disajikan dalam satu konten di internet dengan fase yang cepat.
Bisa dibayangkan betapa rusaknya
otak dan pikiran para bocil-bocil yang mengkonsumsi konten tersebut karena
terlalu bebas dalam menggunakan gadget dan tanpa pengawasan orang tua. Untuk
itu, sekali lagi gua ingatkan kalau generasi Alphard merupakan calon generasi
emas. Jadi tolong kita sebagai generasi yang lebih tua, entah itu sebagai
pembimbing ataupun sebagai orang tua, terus memperhatikan dan mendidik para
anak-anak dan bocil- bocil gen alpha ini agar tidak terus terkikis oleh
konten-konten palsu yang hanya menggunakan kalimat kids atau anak-anak sebagai
topeng belaka. Padahal konten-kontennya malah menjerumus pada hal-hal yang
tidak baik untuk anak seumuran mereka.