Nah hari ini kita bakal kembali membahas tentang sejarah yang
berhubungan dengan negara kita Indonesia. Dan ini mungkin bakal membuat kalian
merubah sudut pandang kalian tentang penjajahan di Indonesia, yang dilakukan
oleh Belanda yang dimana di sini gue disclaimer dulu nih. Banyak perdebatan di
luar sana yang mengatakan kalau yang menjajah Indonesia disa itu bukan negara
Belanda, bukan tentara dari pemerintah Belanda, katanya. Tetapi yang menjajah
Indonesia justru sebuah perusahaan milik Belanda. Jadi kita ini dianggap
dijajah oleh perusahaan, bukan dijajah oleh negara. Nah bagaimana nih faktanya
nih ya?
Mungkin di sekolah kita sudah pernah diajarkan gitu ya, sekilas
tentang VOC. Mungkin di SD waktu itu pelajaran ppkn mungkin kita diajarkan
tentang kemunculan atau kedatangan dari VOC ini ke negara kita. Tapi kalau kita
lihat di kurikulum mata pelajaran kita di SD kayaknya ceritanya kurang lengkap
gitu ya dimana disana itu Kalau kita baca di sana tertulis VOC itu datang
kesini untuk mencari rempah-rempah, mencari gitu ya dalam tanda kutip. Padahal
aslinya adalah merampas, siapa sih sebenarnya VOC? Dan apa kepanjangan dari
kata VOC.
Daftar isi
Apa itu VOC?
Voc ini kepanjangannya adalah Vereenigde Oostindische
Compagnie atau Perusahaan Belanda di Hindia Timur. Voc sendiri memang bentukan
dari pemerintahan Belanda itu dibentuk pada abad ke-tujuh belas dan ini
merupakan semacam BUMN nya lagi BUMN Kerajaan Belanda. Di masa itu perusahaan
dagang milik Belanda ini dibentuk, tujuannya adalah untuk melindungi kawasan
perdagangan di Samudra Hindia milik Belanda dan untuk membantu kerajaan Belanda
berperang melawan Spanyol, yang mana disaat itu Belanda sedang dijajah Spanyol.
Nah jadi Belanda ini ngejajah kita Indonesia sembari negara dia sendiri dijajah
oleh Spanyol. Jadi dia mengambil sumber daya dari negara kita untuk support
tentara-tentaranya dia melawan tentara Spanyol disaat itu.
Ada sebuah pernyataan dari seseorang yang bernama MC Ricklefs
dalam buku yang berjudul A History of Modern Indonesia Since 1200. Dia di sana
menjelaskan bahwa pada akhir abad 16, orang-orang Belanda itu hanya budak dari
Portugis, mereka ini rata-rata menjadi perantara atau pengecer rempah-rempah
yang dibawa oleh Portugis dari Nusantara. Makanya kalau kita tarik ke belakang,
yang sebenarnya lebih dahulu menjajah kita Indonesia adalah bangsa Portugis
alias Portugal. Kalau kalian cek di daerah NTT, terus juga di Aceh juga ada ya
di Lamno. Nah itu rata-rata orang-orangnya mirip seperti bule, kulit putih,
mata biru itu adalah orang-orang keturunan dari para penjajah Portugis dulunya.
Lalu pada tahun 1598 Belanda barulah melancarkan ekspedisi mereka
untuk mencari kepulauan rempah-rempah. Mereka tertarik untuk mencari kepulauan
ini karena melihat keberhasilan Portugis mendapatkan rempah-rempah setelah
kembali dari Nusantara. Nah, di tahun yang sama kapal-kapal The Hotman sampai
di Banten yang dimana Banten ini merupakan pelabuhan lada terbesar di Jawa
Barat disaat itu, meskipun mereka disaat itu belum menemukan pusat
rempah-rempah di timur Nusantara, the Hotmond telah mewariskan jalur pelayaran
bagi penjelajah Belanda berikutnya yang ingin menjelajah ke Nusantara. Makanya
banyak sekali penjajah dari Belanda yang sangat gampang gitu ya untuk sampai ke
Indonesia, karena memang dari awal sudah dibuka terlebih dahulu jalurnya oleh
The Hotman.
Tahun berikutnya setelah The Hodman datang namun mereka gagal
menemukan rempah-rempah. Barulah banyak sekali gitu ya kapal-kapal Belanda yang
melakukan ekspedisi besar-besaran ke Nusantara. Mereka ini berupa kapal-kapal
dagang dari perusahaan-perusahaan di Belanda yang sengaja datang kesini untuk
barter barang dagangan. Jadi mereka mencari rempah-rempah lalu di barter dengan
barang yang mereka bawa dari Belanda. Namun sayangnya disaat itu
perusahaan-perusahaan dagang Belanda yang datang ke Nusantara justru
mengacaukan harga dan keuntungan dari pedagang-pedagang sebelumnya. Yang
akhirnya ini membuat pemerintah Belanda mungkin disaat itu menjadi khawatir
gitu ya. Kayaknya terlalu banyak perusahaan yang datang berbeda-beda nama tapi
berbeda-beda kepentingan. Sampai akhirnya muncullah sebuah perusahaan paling
besar milik Belanda yaitu VOC.
Oke kita bahas nih sekarang. Sejarah tentang VOC secara
lengkap.
Sejarah Tentang V.O.C
Sejarah pendirian VOC Belanda diawali oleh perjalanan
pelayaran Vasco da Gama pada tahun 1497-1498. Mereka ini berangkat dari Eropa
sampai akhirnya berhasil mendarat di India melalui Tanjung Harapan di ujung
selatan Afrika. Inovasi perjalanan melalui jalur laut ini ditujukan untuk
menghindari persaingan dengan pedagang Timur Tengah dalam melakukan perjalanan
ke kawasan Asia yang biasanya ditempuh melalui jalur darat yang sangat
beresiko. Nah, jadi kalau kalian perhatikan, di Aceh itu kenapa banyak sekali
keturunan-keturunannya itu mirip India dan juga Arab dan bahkan pernah
menggunakan dinar dirham mata uang arab.
Karena zaman dahulu memang pedagang-pedagang Arab datang ke
Aceh itu melalui jalur darat, lalu baru menyeberang gitu. Berbeda dengan bangsa
Eropa, mereka benar-benar menggunakan jalur laut selama perjalanan. Nah,
makanya perjalanan rakyat Eropa ini tidak memilih jalur darat agar tidak
berselisih dengan para pedagang arab.
Pada awalnya perjalanan bangsa Eropa dan Belanda ke kawasan
Asia Timur termasuk wilayah Nusantara untuk melakukan perdagangan, tetapi pada
kurun waktu yang berjalan tujuan berdagang itu bergeser dan ditambah dengan
pekerjaan politik serta usaha kolonialisasi.
Dan memang niatnya Belanda ini awalnya berdagang tapi
lama-lama pengen menjajah pengen membuat kolonisasi dan mereka itu pengen
menguasai semua rempah-rempah yang ada di Indonesia. Berbeda dengan pedagang
Arab, mereka datang murni untuk berdagang atau juga pedagang berdagang Cina
gitu datang memang murni untuk berbisnis dan berdagang sementara kulit putih
Eropa, kemanapun mereka berpijak pasti mereka ingin menguasai tempat tersebut.
Ya kita nggak usah lihat negara kita la kita lihat Amerika
aja Amerika. Emang orang kulit putih itu warga asli bukan terus di Australia,
emang mereka warga asli? juga bukan warga aslinya, bukan kulit putih. Australia
punya suku sendiri yaitu Aborigin. Terus Amerika punya suku sendiri yaitu
Indian. Nah di Indonesia juga sama. Tadinya kita tuh dijajah oleh kulit putih
ya, Tapi justru sekarang kita lihat orang Indonesia mengagung-agungkan orang
kulit putih yang ada di layar kaca, semuanya didominasi oleh orang kulit putih.
Sementara keturunan-keturunan lain di rasissin keturunan Cina, di rasissin
keturunan Arab dirasissin gitu ya, ya, begitulah berjalannya zaman sekarang.
Oke, kita kembali lagi dengan pembahasan.
Pada abad ke-16, usaha perdagangan rempah-rempah telah
didominasi oleh Portugis dan Lisbon yang dijadikan sebagai pelabuhan utama
perdagangan disa itu sebelum terjadinya revolusi oleh bangsa Belanda di
Indonesia. Distributor rempah-rempah di kawasan Eropa berada di kota Nwrap.
Namun setelah 1591, Portugis melakukan kerjasama dengan firma-firma dari negara
Jerman, Italy dan Spanyol menggunakan Pelabuhan Hamburg sebagai tempat
distribusi barang dagang dari kawasan Asia. Jadi barang-barang yang ada di
negara kita nih rempah-rempahnya diangkut ke Pelabuhan hamburg.
Hal ini pun mengakibatkan jalur perdagangan berpindah yang
tadinya melalui jalur yang melintasi Belanda kali ini tidak melintasi Belanda
lagi. Tapi sistem perdagangan ini tidak efisien, Portugis merasa terjadi
ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Pada saat itu terjadi harga
rempah-rempah yang ada di Belanda justru sangat tinggi, sangat melambung dan
disinilah akhirnya karena terpaksa oleh keadaan, Belanda mau tidak mau ingin
melakukan perdagangan rempah-rempah secara internal alias mereka ingin
mengambil rempah-rempah itu sendiri tanpa harus berharap sama Portugis lagi dan
menguasai rempah-rempah yang ada di kawasan Nusantara.
Nah jadi ini semua tuh berawal karena mereka dapat jatah ya, Portugis
ngambil rempah-rempah dari kita. Biasanya lewatin Belanda dulu diecer baru ke
Jerman baru ke tempat lain gitu. Tapi untuk kali ini Belanda dilewatin tuh mereka
pakai jalur yang berbeda langsung ke pelabuhan Hamberg. Disitulah Belanda
merasa kayak wah harga rempah jadi tinggi kita nggak kebagian berarti kita
harus bergerak mengambil rempah kita sendiri datang ke Indonesia dan la
melakukankan penjajahan.
Kemudian pada tahun 1595 sampai dengan 1597 seorang
kebangsaan Belanda yang bernama Cornelis De Hotman dan Jan Huyghen van Lischoten
menemukan jalur rahasia pelayaran milik Portugis. Disinilah perjalanan pertama
Cornelis The Hotman menuju ke Nusantara dilakukan di saat itu mereka berlayar
dari negara mereka saat sudah menemukan jalur rahasia milik Portugis ini,
mereka langsung mendarat di pelabuhan Banten dan disaat itu Pelabuhan Banten
menjadi Pelabuhan utama Pulau Jawa.
Perjalanan ini diawali dengan menggunakan empat kapal
ekspedisi yang dipimpin oleh Cornelis Dohatmen menuju ke Nusantara. Banten disaat
itu menjadi pelabuhan terbesar untuk perdagangan lada. Cornelis do Hotman
bersama pasukannya sempat melakukan transaksi pembelian rempah-rempah di
pelabuhan Banten bisa itu setelah mereka melakukan transaksi, mereka langsung
kembali berlayar dan menuju ke arah timur di Nusantara. Perjalanan mereka itu
melalui jalur pantai utara Jawa. Tetapi pada perjalanan ini Cornelis The Hotman
mengalami serangan oleh penduduk pribumi Indonesia, yaitu masyarakat Madura mereka
ini diserang di daerah Sedayu.
Dalam kejadian ini dua belas orang awak kapal Cornelis itu
meninggal dunia dan hilang karena mendapat serangan dari pasukan rakyat madura.
Di dalam perseruan ini ada seorang pemimpin lokal dari Madura
juga ikut terbunuh dan peristiwa ini pun membuat Cornelis the Hotman kehilangan
separuh awak kapal mereka. Namun disaat itu Cornelis the Hotman bersama para
pasukannya tidak menyerah karena memang tujuan mereka untuk mencari
rempah-rempah agar bisa mendapatkan keuntungan ketika dijual di negaranya Belanda.
Akhirnya setahun kemudian setelah dia merasa cukup mendapatkan rempah-rempah,
barulah dia pulang menuju ke Belanda dan keuntungan yang dia dapat benar-benar
besar disaat itu.
Lalu singkat cerita pada tanggal 31 Desember tahun 1600,
Inggris mulai mendirikan perusahaan dagang yang bertempat di kawasan Asia.
Pusatnya berada di Call Kuta, dan ini merupakan perusahaan dagang Inggris yang
memiliki nama The British East India Company. Jadi disaat itu orang-orang kulit
putih dari berbagai negara nih udah mulai mendirikan perusahaan. Barulah dua
tahun kemudian diikuti oleh Belanda karena mereka sudah tahu di negara kita ini
banyak rempah-rempah, mereka juga ikut mendirikan sebuah perusahaan dagang
berpusat di negara mereka. Namun bertempat di Asia, yaitu di negara kita
belanda barulah mendirikan VOC tepat pada 1602 dan diikuti oleh Perancis juga
mendirikan French East India Company pada tahun 1604 setelah didirikannya VOC.
Di dalam masa ini, ini agak konyol, kita yang punya harta,
kita yang punya rempah-rempah, kita yang punya semuanya, tetapi yang bersaing
malah perusahaan-perusahaan di tanah Eropa atau perusahaan-perusahaan
orang-orang kulit putih di saat itu. Persaingan sengit antar pedagang dari
antarnegara ini terutama Portugis, Spanyol, inggris, Prancis dan juga Belanda.
Mereka memperebutkan hasil perdagangan rempah-rempah milik Nusantara.
Persaingan ini terjadi karena mereka semuanya bersaing untuk mendapatkan atau
untuk mendominasi perdagangan di Asia Timur. Akibat kekhawatiran atas
persaingan yang semakin sengit disaat itu. Staten General di Belanda memberikan
kewenangan untuk VOC membentuk tentara perang yang dibiayai sendiri serta
memberi hak-hak istimewa terhadap Yooshi.
Jadi itu sejarahnya perusahaan Belanda yang tujuannya hanya
untuk berdagang tiba-tiba pemerintah Belanda mengizinkan ini perusahaan punya tentara.
Jadi kayak apa ya? Kayak misalkan lu nih punya kantor misalkan ekspedisi. Nah
setiap kali truk lu jalan tuh di tengah-tengah perjalanan tuh sering dirampok.
Misalkan ya otomatis si perusahaan ngasih satu preman kepada supir, ditambah
lagi dengan senjata api. Supaya setiap kali jalan kalau ada yang coba-coba
ngerampok coba-coba jadi bajing loncat, ya pungli. Tembak aja yaitu ceritanya.
Jadi VOC ini sebuah perusahaan dagang yang disenjatai atau diberikan tentara
karena adanya persaingan dagang antar negara.
Perdagangan Rempah-Rempah
Perdagangan rempah-rempah dari negara kita waktu itu sudah
seperti perdagangan kartel, narkoba dipertaruhkan dengan darah dipertaruhkan
dengan nyawa ge. Nah, semoga disini kalian udah mulai paham ya gang ya
awal-awal kenapa adanya tentara Belanda atau disebut dengan tentara company?
Sekarang logicnya aja kenapa disebut company tentara company tentara
perusahaan. Anehkan harusnya tentara Belanda dong tapi disebutnya company juga.
Nah itu tadi memang benar tentaranya itu berasal dari company milik Belanda
yaitu VOC.
Kita balik lagi ke pembahasan VOC ini karena diberikan
hak-hak istimewa oleh negaranya. Voc ini semakin lancar melakukan perdagangan
di Nusantara. Namun lebih parahnya, karena mereka memiliki tentara. VOC
bersikap seperti negara yang independen, jadi bukan sebagai pedagang lagi. Jadi
mereka tuh kayak mewakili sebuah negara mereka sendiri tidak mewakili Belanda
lagi gitu. Selain itu karena terlampau majunya gitu ya terlampau parahnya VOC
ini karena memiliki kekuasaan mereka sampai mendirikan markas di Batavia yang
sekarang sebutannya Jakarta. Lalu kemudian mereka semakin mengembangkan sayap
mereka dengan mendirikan beberapa pusat markas mereka di Nusantara Ini termasuk
di Maluku dan beberapa titik daerah lain. Sebenarnya yang lebih vital itu
adalah di Maluku dan Jawa Ini karena kenapa di Maluku itu merupakan kepulauan
penghasil rempah-rempah. Pusatnya rempah-rempah disa itu cengkeh pala itu semua
adanya di Maluku.
Waktu itu terutama di daerah Kepulauan Banda. Kalau kalian
tahu ya Kepulauan Banda di Maluku. Di Maluku ini VOC melakukan monopoli hasil
pala dan juga fuli. Kalau kalian tahu yang warnanya merah-merah tuh. Nah itu
fuli Namanya kegiatan monopoli yang dilakukan oleh VOC ini diwarnai dengan
tindakan kekerasan terhadap penduduk pribumi Maluku disaat itu
Serta tindakan pemerasan dan pembunuhan terhadap rakyat
Maluku.
Jadi jangan heran kalau kalian punya teman dari Maluku ya
dari Key. Ambon, Maluku Barat Daya dan Ternate, Tidore semuanya daerah Malukue daerah timur itu. Mereka itu
sering sekali mengucapkan bella, cengkeh, pala. Bahkan raver-reper dari Malukue
sering sekali membuat lirik bela bela tanah, bela cengkeh pala. Padahal kalau
kita pikir-pikir ya lu ngebela tanah aja itu udah paling greget banget sih
kesannya lu membela tanah lu gitu kok harus ditambah dengan bela cengkeh, pala.
Itu kan cuma buah-buahan, itu kan cuma tumbuh-tumbuhan. Kenapa harus dibela
gitu?. Karena sejarahnya sebegitu pahitnya ketika rakyat Maluku Membela tanaman
rempah-rempah milik mereka ini dijarah oleh Belanda, mereka memperjuangkan
rempah-rempah yang merupakan cengkeh pala dengan darah dan nyawa mereka.
Jadi jangan heran mereka suka menyebutkan pembelaan mereka
terhadap tumbuhan cengkeh dan tumbuhan pala itu sejarahnya.
Deshima
Selain berada di Indonesia, pos perdagangan VOC ini berada di
Deshima pulau buatan di lepas pantai Nagasaki Jepang.
Jadi, bisa bayangin nih berapa besarnya VOC ini? Di setiap
negara mereka punya markas, punya pos, padahal mereka tidak mewakili negara
mereka mewakili sebuah perusahaan. Nah, di pos yang terletak di lepas pantai
Nagasaki ini merupakan tempat mereka melakukan kontak perdagangan dengan pihak
Jepang. VOC sangat berkembang dan bahkan memiliki kekayaan yang super duper dan
luar biasa lah gitu ya, karena mereka berhasil menguasai rempah-rempah yang
berada di beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Di dalam melakukan penjarahan
atau menjajah Indonesia demi rempah-rempah di saat itu. VOC banyak sekali
melakukan kebijakan-kebijakan yang merugikan rakyat Indonesia. Makanya kita
merasa dijajah di saatat itu dan butanya kita mungkin ya sebagian besar dari
kita merasa kita tuh dijajah ama Belanda, padahal kita dijajah oleh perusahaan
yaitu VOC. Itu gue jabarin ya beberapa kebijakan dari VOC yang merugikan rakyat
Indonesia yang pertama melaksanakan pelayaran Hongi.
Pelayaran Hongi
Nah pelayaran ini adalah pelayaran yang menyusuri pantai
dengan dilengkapi oleh armada perang untuk mengawasi pedagang agar tidak
menjual rempah-rempah ke pedagang lain. Jadi cuma boleh menjual ini ke VOC
doang dengan harga yang murah pastinya. Lalu kebijakan kedua menebang tanaman
rempah-rempah milik penduduk agar produksi rempah-rempah tidak berlebihan.
Jadi mereka tidak boleh menanam lebih banyak atau menanam
jatah khusus keluarga si petani gitu. Enggak boleh. Mereka hanya boleh menanam
khusus atau secukupnya yang bisa diangkut oleh VOC aja ya padahal kalau
dipikir-pikir, kalau lebih kan malah lebih bagus ya. Tetapi kan VOC ini
berdagang melalui jalur laut tidak semua rempah-rempahnya bisa diangkut ke
kapal. Ya, otomatis mereka membatasi jumlahnya. Mereka tidak membiarkan itu
membusuk. Enggak? Mereka nggak percaya itu bakal membusuk? Pasti lebihnya itu
bakal dikonsumsi oleh masyarakat. Nah, mereka enggak mau mereka cuma mau
hasilnya itu mereka dapatkan semuanya dan secukupnya masyarakat atau petani
tidak boleh dapat.
Dan disaat itu yang awalnya rempah-rempah milik para petani
atau milik para petani atau pribumi Indonesia ini dibeli oleh VOC, tapi lambat
laun malah menjadi pajak. Jadi awalnya tuh pedagang dari Belanda ini membeli
gitu ya kepada petani, rempah-rempahnya dibeli, dibayar semuanya gitu, barter
ke atau dengan cara apalah di zaman itu. Tapi lama-lama mereka malah menjajah,
berkuasa dan mengatakan semua rempah-rempah milik petani itu harus diberikan
cuma-cuma kepada VOC dalam bentuk pajak.
Oh dipikir lagi pajak apa gitu ya. Tetapi memang sih ada
beberapa peninggalan dari orang-orang Belanda seperti jalanan, terus juga
kereta api gitu ya. Banyak sih ya. Mungkin bisa jadi pajaknya itu untuk
infrastruktur seperti itu kali ya. Tapi gue juga nggak paham nih. Nah itu dia
tadi beberapa kebijakan dari VOC yang dianggap sangat merugikan rakyat
Indonesia.
Tujuan VOC datang ke Indonesia ini bukan hanya soal
perdagangan atau mencari rempah-rempah. Ada beberapa poin di sini gua bakal
jelaskan. Tujuan utama VOC datang ke Indonesia
1. Monopoli Perdagangan
Sangat jelas gitu ya. VOC datang ke Indonesia itu memang
untuk memonopoli perdagangan. Hal ini tergambar jelas bagaimana pada awalnya
Belanda datang ke Indonesia ya, melalui jalur yang sudah dibuka oleh Portugis.
Disaat itu ditemukan oleh The Hotman. Ya, awalnya mereka menawarkan diri
sebagai pedagang atau latar belakangnya sebagai pengusaha kan perusahaan di
bidang perdagangan. Sampai pada akhirnya terbentuknya VOC dengan tentara
mereka. Malah mereka memonopoli perdagangan tersebut dari yang tadinya memang
perdagangan yang sah gitu ya, jual-beli menjadi penjajahan.
2. Mengurangi Persaingan
Sebenarnya VOC ini tidak hanya diisi oleh pedagang dari
Belanda atau pengusaha dari Belanda aja. Jadi di dalam VOC ini itu tergabung
orang-orang atau pedagang-pedagang dari beberapa negara dan mereka sengaja bergabung di dalam satu
nama, yaitu VOC untuk membuat tidak adanya persaingan dagang ketika menjarah
rempah-rempah di Indonesia agar mereka tetap eksis. Karena kan kalau misalkan
nih berbeda-beda nih, kayak tadi itu ada francis, ada Portugis segala macam
gitu ya. Walaupun pada akhirnya mereka menguasai titik-titik negara di Asia
yang lai. Di VOC ini ada beberapa pedagang yang berasal dari negara Portugis,
Perancis juga ikut bergabung karena alasannya ketimbang mereka sesama kulit
putih berantem ribut memperebutkan rempah-rempah. Mendingan mereka bersatu yang
dilawan adalah pribumi Indonesia. Dengan begitu mereka akan tetap eksis, akan
tetap berdiri.
3. Membantu Pendanaan Kerajaan Belanda
VOC dapat melakukan monopoli perdagangan penjualan hasil
rempah-rempah yang mereka jarah dari Indonesia, dan itu merupakan komoditas
yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di zaman itu dan dapat memberikan
pendanaan untuk Belanda dari hasil penjualannya. Jadi disaat itu Belanda
tentaranya, negara mereka dibangun dengan jerih payah petani Indonesia. Kalau
kalian lihat Belanda mewah dan megah sekarang memiliki infrastruktur. Nah itu
adalah hasil bantuan dari VOC. VOC hasil menjual rempah-rempah hasil keringat
dari pribumi Indonesia. Jadi ka lo liat Belanda i keren banget di Belanda.
Indah banget kotanya. Was itu hasil kerja nenek moyang lu hasil beras hasil
pala hasil cengkeh dari negara kita ini monopoli dan membangun infrastruktur
mereka. Oke.
4. Menguasai Kerjaan Indonesia
Tujuan menguasai kerajaan ini adalah sebuah tujuan yang cukup
strategis apabila berhasil dikuasai karena dengan menguasai kerajaan-kerajaan
di Indonesia, maka akan banyak kebijakan serta mendapatkan izin dalam melakukan
kegiatan perdagangan hasil tanaman di wilayah kerajaan tersebut. Misalkan
mereka berhasil melakukan kerajaan di Jakarta misalnya itu raja di Jakarta ini
akan mengizinkan orang-orang VOC ini untuk membeli hasil tanam dari petani
sekitar, menjual sesuatu kepada rakyat di sana gitu ya, yang pada akhirnya
nantinya akan dirubah ke dalam penjajahan. Awalnya tuh minta izin dulu,
lama-lama baru dijajah.
5. Menguasai Pelabuhan Penting
Pada awalnya pelabuhan-pelabuhan perdagangan yang ada di
Indonesia ini itu boleh digunakan oleh pedagang dari manapun. Seperti yang sebelumnya
kita bicarakan, ada pedagang dari Cina, ada pedagang dari Arab gitu ya. Tetapi
VOC menginginkan pelabuhan itu dikuasai oleh mereka agar distribusi
rempah-rempah hasil jarahan mereka itu jauh lebih cepat diberangkatkan gitu ya.
Jadi diambil dari Indonesia, diberangkatkan ke Belanda itu jauh lebih cepat,
jauh lebih lancar karena setiap pelabuhan sudah mereka kuasai.
6. Mencari Keuntungan
Dalam menjajah Indonesia kalian harus tahu perusahaan yang
pernah ada di dalam sejarah dan yang paling kaya di dalam sejarah itu adalah
VOC. Bahkan disaat mereka akan dibubarkan kekayaan mereka itu bisa beli negara
Belanda bahkan jadi sangking kayanya VOC gang dari hasil menjarah rempah-rempah
di nusantara. Jadi tujuan utamanya adalah mencari keuntungan.
Dampak Dari VOC
Secara keseluruhan sebenarnya monopoli dagang yang dilakukan
oleh VOC ini ada dampak positif ada dampak negatifnya bagi tanah air Indonesia.
Dampak positifnya adalah semenjak adanya monopoli VOC itu banyak bangsa asing
seperti orang-orang Eropa atau mungkin turis dari Asia dan juga Timur Tengah
gitu ya yang melakukan perdagangan di tanah air Indonesia. Dan hal ini membuat
sistem perdagangan di negara kita juga semakin ramai. Jadi incomenya perputaran
keuangannya juga besar di itu. Dampak positif lainnya adalah bisa itu kan kita
cuma didominasi oleh petani, nelayan gitu ya kita tidak ada ilmu berdagang dan
juga rempah-rempah yang sebenarnya berguna di negara kita ini. Kita tidak tahu
ternyata di negara asing tuh juga dibutuhkan dan harganya tinggi, harganya
mahal gitu dengan datangnya VOC di saat itu. Jadi rakyat Indonesia itu belajar
gitu ternyata ada rempah-rempah yang dimiliki oleh rakyat Indonesia yang
sebenarnya bisa menjadi sesuatu yang sangat-sangat berharga untuk dijual ke
negara lain dan juga disitu kita belajar bagaimana menjalin hubungan
perdagangan dengan bangsa lain.
Namun walaupun ada dampak positifnya tapi dampak negatifnya
jauh lebih banyak, jauh lebih besar. Salah satu contohnya adalah kerugian di
bidang hasil gitu ya yang dimana para petani kita itu sudah bekerja keras
bersusah payah, tapi mereka harus memberikan kepada VOC secara cuma-cuma bahkan
dan juga ada yang dijual tapi dengan harga yang telah ditentukan oleh VOC dan
terkadang rempah-rempah hasil pertanian kita itu diberikan sebagai tanda pajak
kepada VOC. Entah pajak apa gitu kan. Dan banyaknya penduduk Indonesia juga
dibantai habis-habisan di saat itu dan jumlah rakyat Indonesia sangat-sangat
menurun dan juga banyak rakyat di Indonesia mati kelaparan gara-gara banyaknya
petani yang wafat karena kelelahan. Alhasil mereka tidak bisa bercocok tanam udah
gitu, harga padi di pasar internasional juga tidak begitu bagus.
Jadi PADI itu tidak terlalu diinginkan di pasar internasional
karena menurut mereka terlalu banyak mengandung karbohidrat dan juga glukosa
alias gula. Makanya banyak orang bule itu yang tidak makan nasi. Beda dengan
kita orang Indonesia dan VOC disaat itu benar-benar membuat rakyat Indonesia
menderita yang tadinya harusnya kerajaan-kerajaan yang mereka sudah bekerjasama
dengan VOC mendapatkan keuntungan tapi ikut dibantai juga.
Jadi disaat itu kerajaan-kerajaan yang bekerjasama atau mengkhianati
rakyat dengan bekerjasama dengan VOC gitu ya itu malah mengalami kerugian juga
dan jangan salah. Praktik korupsi sebenarnya sudah ada di tubuh rakyat
Indonesia, di tubuh pemerintahan Indonesia itu semenjak VOC datang. Jadi kita
itu belajar korupsi itu dari VOC dulunya dan disaat itu memang di tubuh VOC
sendiri itu banyak sekali korupsi-korupsi yang gila-gilaan dan bahkan korupsi
mereka itu membuat banyak orang tewas.
Nah, jadi jangan heran nenek moyang kita tuh belajar korupsi
dari VOC. Makanya negara kita yah kasus korupsinya banyak. Karena mungkin di
kita dijajah Belanda. Makanya warisan korupsi itu turun-temurun gitu ya. Kalau
kita dijajah oleh bangsa lain mungkin beda cerita dikarenakan tingkat korupsi
yang sangat tinggi di tubuh VOC. Akhirnya perusahaan milik Belanda ini buber di
tanggal 31 Desember 1799.
Beberapa penyebab bubarnya VOC itu dikarenakan VOC mengalami
kerugian yang hebat akibat adanya pemberontakan dan peperangan dan mereka juga
mengeluarkan gaji pegawai yang cukup tinggi. Terus adanya persaingan dagang
dari bangsa lain seperti Perancis dan juga Inggris.
Setelah pembubaran VOC kemudian disaat itu meninggalkan
banyak hutang yang jumlahnya mencapai sekitar 136,7 juta golden atau setara
dengan hampir satu milyar rupiah. Namun itu untuk di zaman tahun seribu tujuh
ratus an yaitu bisa jadi berapa ratus triliun gitu kan. Namun walaupun
hutangnya segitu banyak itu tidak sebanding dengan aset yang mereka tinggalkan.
Mereka benar-benar kaya kalau dibandingkan dengan perusahaan dagang manapun
bahkan jauh lebih kaya kalau kita bandingkan dengan Elon Musk, karena mereka
meninggalkan aset seperti bangunan kantor dagang, terus kapal ada benteng dan
juga aset-aset senjata dan lain-lain.
Nah itu dia kisah tentang VOC. Bagaimana kejamnya VOC
menjajah negara kita dan disini gue yakin banget. Kalian akhirnya berpikir
dengan jernih ketika mengetahui, oh ternyata yang menjajah tanah kita ini bukan
negara Belanda, tetapi sebuah perusahaan yang dibentuk oleh orang-orang Belanda
yang bernama VOC.