The Fed

 

Kita berbicara mengenai proses kompleks yang bisa mempengaruhi ekonomi suatu negara, fasial tersebut gak jauh-jauh dari yang namanya kebijakan. Kebijakan dalam ekonomi itu ada dua, ada fiskal dan ada juga moneter. Singkatnya gini, kalau kebijakan fiskal itu adalah kebijakan pemerintah yang lebih fokus kepada pendapatan dan pengeluaran negara. Contohnya kayak eksporimpor, pajak, barang mewah, subsidi, dan kebijakan lainnya lainnya bisa meningkatkan pendapatan negara.

Sedangkan kalau kebijakan moneter ini adalah kebijakan yang lebih fokus kepada peredaran uang dan suku bunga. Contohnya, kayak kebijakan untuk mencetak uang dan juga nentuin nih, berapa persen suku bunga di suatu negara. Bedanya, kebijakan moniter ini dilakukan sama yang namanya bank sentral. Nah, sebagai lembaga negara yang punya peran krusial dan bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas perekonomian suatu negara, bank sentral itu punya fungsi utama yaitu mengendalikan jumlah uang yang beredar dan juga menentukan suku bunga dalam perekonomian suatu negara.

Dampaknya resesi itu misalnya seperti ini, kalau bank sentral ini nonton suku bunga di suatu negara, keputusan itu bisa berpengaruh sama aktivitas perbankan dan bahkan berpengaruh sama harga dari aset investasi. Ya tentunya sih bakal berdampak ke langsung sama perekonomi nasional, kayak pertemuan ekonomi, inflasi, bahkan sampai tingkat pengangguran. Nah, makanya kebijakan yang dilakukan sama bank sentral itu enggak bisa sembarangan dilakuin karena harus melihathat dari segi mikro ekonomi dan juga makro ekonomi. Dimana kebijakan yang keluarin sama bank sentrall itu punya konsekuensi langsung sama kondisi ekonomi di suatu negara.

Nah tapi ini ya kalau kita berbicara mengenai gimana kebijakan moneter bank sentral bisa mempengaruhi kondisi ekonomi global dan nasional? Pasti hal ini dientik dengan satu bank sentral yang punya power cukup kuat dalam ekonomi global. Yap, nama bank sentralnya adalah Federal Reserve atau yang bisa disebut dengan The Fed.

Apa itu The Fed Siapa itu The Fed

Nah, mungkin beberapa dari kalian yang udah ga asing dengan rapat ini. Ini tuh merupakan pengumuman hasil rapat FOMC mengenai kebijakan suku bunga di Amerika Serikat. Kebijakan itu mulai dari menurunkan suku bunga, menahan suku bunga, ataupun menaikkan suku bunga.

Tapi kalau kita lihat lagi hasil rapat FMC itu bisa berpengaruh ke banyak sektor di dunia ekonomi  misalnya, nih, hasil rapat itu bisa mempengaruhi harga saham di Indonesia maupun di luar negeri. Bahkan hasil rapat itu bisa berpengaruh sama harga Bitcoin sekalipun. Itulah kenapa rapat dari The Fed itu selalu di tunggu-tunggu gitu hasilnya sama para investor. Karena sedapat itu mempengaruhi harga aset mereka bisa jadi naik atau justru malah turun setelah rapat itu selesai. Nah, jadi memang walaupun The Fed ini bank sentral Amerika, tapi kebijakan itu mampu menggerakkan ekonomi secara global. Nah, sebenarnya apa sih yang ngebuat kebijakan The Fed ini bisa mempengaruhi seluruh ekonomi dunia? Dan kenapa gitu, orang ini punya power yang kuat banget di dunia ekonomi global.

Nah sebelum kita masuk ke pembahasan yang lebih dalam lagi tentang bagaimana The Fed bisa mempengaruhi ekonomi dunia, penting untuk kita tuh pahami dulu apa itu The Fed atau siapa itu The fed.

Well Federal Reserrup atau yang biasa disebut dengan The Fed adalah bank sentral serikat yang didirikan oleh Federal Reserve Act pada tanggal 23 Desember 1913 dan pembentukan Fed pun ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat saat itu. Wodra Wilson dalam Kongres Amerika Serikat. Nah, kalau di Indonesia kita tuh punya bank sentral juga yang namanya Bank Indonesia atau BI. Jadi The Fed itu kayak Bank Indonesia tapi versi di Amerikanya. Nah, sekedar informasi, The Fed tuh awalnya didirikan untuk menanggapi kepanikan Amerika AS pada tahun 1907 atau kejadian ini dikenal dengan yang namanya The Panic of 1907.

Nah banyak orang tuh menganggap kalau The Fed ini bagi dari pemerintah ya. Padahal The Fed ini sistemnya lembaga independen atau swasta yang artinya The Fed itu punya hak buat ngambil keputusan tanpa harus izin dulu atau dicampur tangan langsung sama pemerintah Amerika Serikat.

Ya tapi tetep kinerja dari The Fed itu harus di evaluasi berkala sama yang namanya kongres Amerika Serikat,

Dan walaupun begitu kebijakan demi sama The Fed pun enggak selalu setuju sama pemerintah atau kongres. Karena kadang ada aja gitu kebijakan dari The Fed yang ditolak sama pemerintah Amerika Serikat. Sebenarnya tindakan independen ini dilakukan The Fed. Tujuannya supaya bisa lebih fleksibel dan lebih responsif sama perubahan ekonomi tanpa terlalu banyak terpengaruh sama yang namanya kepentingan politik. Karena ekonomi itu kan fluktuaktif dan dinamis ya. Jadi gimana caranya harus siap terus gitu untuk mengambil keputusan.

Nah ketika ngejalanin lembaganya. The Fed ini punya komponen utama yaitu Dewan Gubernur. Dewan Gubernur The Fed sendiri diangkat oleh Presiden US dan setuju sama Senat US. Masa jabatan Dewan Gubernur The Fed ini bisa dibilang cukup lama ya, yaitu 14 tahun. Tapi kalau memang nanti udah 14 tahun gak ada penggantinya, mereka tetap masih bisa menjabat. Jadi bisa jadi kemungkinan mereka tuh mengabdi lebih dari 14 tahun. Nah, walaupun selama itu, tapi Ketua dan Wakil Dewan Gubernur ini punya masa jabatan yang berbeda dari Dewan Gubernur yang lain. Karena jabatan mereka tuh cuma 4t tahun doang. Ngerti ya sampai sini ya!

Nah kalau kita tadi berbicara mengenai Dewan Gubernur The Fed, sekarang kita berbicara mengenai tugas dari The Fed itu sendiri. Tugas dan Fungsi utama dari The Fed adalah mengatur kebijakan moneter dan menjaga stabilitas ekonomi di Amerika Serikat.

Nah, contoh dari salah satu peran The Fed dalam kebijakan moneter dan menjaga stabilitas ekonomi di Amerika Serikat adalah melalui sebuah badan di dalam The Fed yang bernama FOMC atau Federal Open Market Commite. FOMC sendiri berfungsi untuk membahas dan memutuskan arah kebijakan moneter AS dan FOMC ini dilakukan sekitar delapan kali dalam setahun.

Nah apa sih contoh fungsi dari FOMC ini? Misalnya nih ya, kalau perekonomian AS mengalami perlambatan pertumbuhan dan tingkat pengangguran itu meningkat, maka pada pertemuan FOMC selanjutnya mungkin akan dipertimbangkan buat nurunin suku bunga yang mana, dengan nurunin suku bunga tadi, diharapkan ini bakal merangsang investasi dan pengeluaran konsumen, dan otomatis hal ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi dan nurunin tingkat pengangguran. Sebaliknya, kalau misalnya inflasi di serikat itu jadi terlalu tinggi dan harga-harga naik dengan cepat, mungkin akan ada pertimbangan buat naikin suku bunga. Dengan naikkan suku bunga yang diharap ini, si bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi sedikit demi sedikit untuk mencegah invalasi yang berlebihan.

Jadi inflasi dan suku bunga itu kebalikannya ya. Kalau invasinya naik, berarti suku bunga itu harus diturunin dan kalau infsinya turun berarti suku bunganya harus dinaikin. Nah, selain itu The Fed juga punya kebijakan lain. Namanya itu kebijakan pasar terbuka atau kebijakan open market.

Kebijakan itu dilakuin dengan cara membeli ataupun menjual beberapa surat berharga pemerintah. Kayak obligasi dan semacamnya The Fed ngelakuin ini supaya mereka bisa ngendalinkan uang yang beredar dan mereka tuh bisa mengendalikan tingkat suku bunga. Ya, tujuannya si sama, yaitu mencapai stabilitas harga dan membuat ekonomi di Amerika Serikat itu jadi lebih stabil. Nah, gimana sih contohnya kebijakan openmarket ini? Well. Misalnya be gini The Fed mutusin buat banyak obligasi pemerintah. Nah, pas melakukan pembelian ini, mereka tuh kan otomatis ngeluarin uang tunai sebagai pembayaran untuk beli obligasi tersebut.

Nah kalau lebih banyak uang yang beredar di pasar, suku bunga itu cenderung akan turun, dan ketika suku bunga turun, bunga pinjaman itu jadi lebih murah dan otomatis Ini tuh bakal mendorong perusahaan atau masyarakat buat minjem uang ke bank.

Simple kan kalau suku bunganya itu turun, orang tuh jadi tertarik buat minjem uang ke bank. Ya akhirnya otomatis hal ini bisa ningkatin pertumbuhan ekonomi. Nah sekarang contohnya kita balik misalnya ya The Fed mutusin buat jual banyak obligasi pemerintah.

Pas dapet jual obligasi, mereka otomatis butuh uang untuk bayar obligasi tersebut. Caranya adalah dengan narik uang yang beredar di pasar. Kalau uang beredar lebih sedikit, otomatis lebih sedikit juga uang buat diminjamin ke perusahaan dan konsumen. Akhirnya inflasi pun jadi lebih stabil. Ngerti ya sampai sini ya. Jadi bisa kita simpulin, kalau kebijakan yang di ambil sama The Fed ini punya pengaruh yang gede banget terhadap perekonomian di Amerika Serikat. Tapi ini ya, walaupun kebijakan yang diambil bersama The Fed sama pengaruh ekonomi di Amerika Serikat, nyatanya kebijakan The Fet ini tuh juga punya pengaruh yang besar terhadap ekonomi negara-negara lain di dunia. Aneh kan bank sentra lain di Amerika, tapi ngaruh juga ke negara-negara lain. Nah ini kita bahas selanjutnya.

Penguasa Ekonomi

Seperti yang kita kita tahu Amerika Serikat itu negara super power banget karena mereka itu jadi pusat inovasi dan teknologi segala macem. Jadi Amerika tuh jadi negara pusat yang berpengaruh ke budaya global. Mulai dari fashion, film, musik, dan yang paling penting mereka tuh punya yang namanya US Dollar, yang mana US Dollar ini tuh jadi mata uang global.

Nah Dollar UAS ini tuh kuat banget karena Dollar UAS ini tuh bisa dibilang punya stabilitas finansial yang baik, bahkan banyak harga komoditas kayak minyak, emas dan logam mulia yang lain sering dihargai pakai dollar Amerika.

Ya jadi nggak heran kalau kebijakan yang diambil sama The Fed itu bakal berpengaruh sama ekonomi negara-negara lain di dunia. Karena kebijakan di Amerika itu mempengaruhi kebutuhan-kebutuhan negara lain.

Misalnya The Fed membuat keputusan tentang suku bunga kebijakan itu bisa mempengaruhi pasar saham di indonesia.

Contoh gampang gini deh, kalo hasil rapat FOMC The Fed mutusin buat naikin suku bunga itu bisa membuatat investor global lebih tertarik buat narik uang mereka dari pasar saham Indonesia dan mengalihkannya ke investasi lain yang dianggap lebih aman, terutama yang diukur dalam US dollar. Dan otomatis hal ini bisa berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia, terutama IHSG mengalami penurunan. Nah, kalau misalnya hasil rapat FOMC The Fed mutusin buat nurunin suku bunga ini bisa membuat aset-aset yang diukur dalam US dollar tadi menjadi kurang menarik dan otomatis sebagai investor global mungkin akan lebih tertarik itu buat alokasiin dana mereka ke pasar saham Indonesia untuk cari peluang investasi yang lebih menguntungkan. Nah, ketika banyak uang yang masuk ke pasar saham di Indonesia, otomatis IASG pun meningkat.

Nah selain itu hal ini juga berpengaruh ke ekspor-impor yang melibatkan Amerika, dimana kalau suatu negara pengen impor barang-barang dari Amerika Serikat, entah pakaian, elektronik dan barang-barang lainnya.

Harga barang impoor itu bisa berubah. Kenapa demikian? Karena kalau misalnya The Fed mutusin buat taikin suku bunga, hal ini tuh ngebuat dollar itu jadi lebih mahal gitu dibandingkan dengan mata uang lain. Nah, akibatnya barang-barang yang dihargai dalam US Dollar ini jadi lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lain selain US dollar. Karena mereka harus membayar lebih banyak mata uang mereka sendiri untuk membeli barang-barang tersebut. Ya makanya ga heran sih kalau banyak banget influencer di media sosial itu yang konsen banget sama dollar yang tiap tahun itu menguat dan gue setuju banget, karena kalau nabung aja kita tuh sebenarnya ga akan bisa kuat ngelawan inflasi di Indonesia, yang ada makin lama uang kita tuh makin habis dan hidup kita makin miskin terus.

Penutup

Kita semua tahu bahwa Amerika Serikat itu punya peran yang penting banget dalam perekonomian dunia. Mereka ga cuma punya kekuatan teknologi dan militer, tapi juga mata uangnya yaitu US Dollar yang sekarang jadi mata uang terkuat dan jadi standar dalam perdagangan internasional. Nah, The Fed sebagai bank sentral Amerika Serikat, dia itu memiliki peran utama dalam mengatur kebijakan moneter, terutama dalam hal menentukan suku bunga. Suku bunga ini bukan cuma masalah internal di Amerika Serikat, tapi juga ada efek domino di seluruh dunia. Ya, kalau dibayangin sih ini tuh kayak pondasi besar di sebuah bangunan, dimana kalau pondasinya goyah? bangunan yang di atasnya pun juga terpengaruh gitu, ya begitu juga dengan ekonomi global. Ketika dapat membuat kebijakan terhadap US Dollar, itu akan memicu gelombang perubahan ekonomi di seluruh dunia. Jadi bisa kita lihat bahwa kebijakan yang diambil sama The Fed ini enggak cuma berpengaruh sama ekonomi Amerika Serikat, tapi juga punya efek yang meluas ke ekonomi global.

Itulah kenapa penting banget bagi negara-negara seluruh dunia untuk memahami dan mengantisipasi perubahan yang terjadi dalam kebijakan The Fed.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama