Di tengah hiruk pikuk dunia pekerjaan, sering banget kita menemukan keluhan-keluhan dari banyak orang yang merasa kesulitan mencari pekerjaan di zaman sekarang. Nah, karena di zaman sekarang itu cari kerja terasa susah, banyak orang yang akhirnya berpikir untuk berbisnis atau sekedar berjualan. Problemnya adalah ketika seseorang itu sempat berpikir untuk memulai usahanya sendiri ada banyak tantangan-tantangan yang selalu jadi pikiran. Mulai dari mikir modal yang besar, terus gimana kalau misalnya gagal bingung mau jualan apa, dan pikiran-pikiran lainnya.
Daftar isi
Akhirnya karena banyak
pertimbangan ini itu, hal ini cuma namambah pikiran dan ga jadi mulai-mulai
usahanya. Nah, tapi dari tantangan-tantangan itu tadi, ada satu skema bisnis
yang dirasa memecahkan masalah tersebut, yaitu skema bisnis MLM. Skema bisnis
ini sebenarnya udah ada dari lama banget, tapi baru-baru ini sempet ya gue lagi
di sosial media tiktok karena narasinya yang nyeleneh.
Untuk gimana cara kerja bisnis
MLM, gua akan jelasin di bab selanjutnya. Intinya, dengan segala macam
tantangan yang ada untuk memulai usaha, timbulah solusi bisnis MLM yang kalau
kita lihat cara marketingnya seolah ini mecakan masalah-masalah EPS tadi. Mulai
dari modal yang ga begitu besar, produknya udah ada, bahkan sampai dapat
bimbingan ya kalau dari katanya sih begitu. Alhasil, dengan benefit-benefit
yang ditawarkan bisnis MLM, akhirnya banyak orang yang putus harapan tadi
memutuskan untuk bergabung ke dalam sistem bisnis MLM ini. Karena dalam bisnis
MLM ini mereka tuh langsung jualan aja produknya.
Kalau dari yang gua lihat kebanyakan
orang yang ikut gabung ke dalam komunitas bisnis ini. Mereka itu yang berasal
dari kalangan orang tua atau anak muda yang bingung mau ngapain. Dan yang
lucunya, mereka yang dianggap sukses di dalam bisnis itu, mereka selalu
mengeluarkan kata-kata yang kurang lebih sama, kayak beli mobil Pajero, umrohin
orang tua Sam, jalan-jalan ke turki.
Kok bisa sama semua gitu belinya
merek mobil itu kan ada banyak ya, tapi kenapa selalu Pajero yang mereka beli?
Dan kenapa jalan-jalannya selalu ke Turki terus? Padahal banyak negara lain
yang bisa jadi destinasi wisata. Dan coba deh lu perhatiin, setiap kali
member-memberr yang dianggap sukses, pasti ceritanya selalu kisah not thing to
something. Ada yang ngaku mantan tukang bangunan mantan driver ojek online. Ya,
pokoknya selalu diawali dengan profesi-profesi yang rasanya mustahil untuk bisa
berada di posisi kayak mereka sekarang.
Nah karena ada kejanggalan ini
justru bukannya orang lain termotivasi malah tertarik untuk menghujat. Karena
gimana nggak gitu Mereka ngaku sukses omset bisa puluhan sampai ratusan juta.
Tapi ya dari penampilannya aja masih kelihatan. Bukan apa-apa nih ya setau gue
orangnya memang berduit, mau penampilan gimanapun tetapp kelian auranya kalau
dia punya duit. Begitupun orangnya maksain mau sepintar apapun dia ngebranding
dirinya seolah jadi orang kaya.
Tapi tetep aja kita ini sebagai
orang awam pasti punya naluri tersendiri untuk bedain mana yang memang beneran
kaya sama yang maksain. Nah, makanya banyak orang itu berpikir bahwa skema
bisnis MLM marak di sosial media saat ini itu termasuk penipuan skema piramida,
yang mana skema ini ilegal karena teknik mereka narik member itu seoal jual
harapan kepada orang-orang yang memang lagi putus harapan. Nah, orang-orang
yang putus harapan ini nantinya bisa dapat penghasilan dari jualan produk dan
juga bisa dapat bonus lagi ketika dia bisa ngajak orang lainnya untuk gabung.
Jadi kayak piramira gitu sistemnya. Mungkin ketika ini dijadiin bahan becandaan
atau dibuat parodinya, ini jadi lucu ya.
Tapi gue rasa ada dampak serius
dari fenomena ini khususnya bagi orang yang ga paham dengan skema bisnis MLM.
Bahkan gue rasa dampak dari fenomena ini justru paling banyak melibatkan
orang-orang kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Nah makanya di pembahasan kali
ini gue mau bahas apakah bisnis MLM itu beneran? Bisa jadi pekerjaan yang
menjamin? Atau justru fenomena MLM yang kita lihat belakangan ini justru adalah
sebuah penipuan.
Artikel ini penting banget lu baca
sampai habis dan kalau bisa baca sama orang sekitar lu yang sempat tertarik
untuk gabung ke bisnis MLM ini. Karena kali ini gua akan jelasin cara kerja
bisnis MLM dan apakah skema ini termasuk skema ponzi so disimak sampai habis.
Bab 1 | MLM
Untuk kita tahu apakah skema
bisnis MLM ini benar menjanjikan atau penipuan kita harus paham dulu dengan
skema bisnis MLM supaya nggak asal ngomong ini itu, tapi masih nggak paham sama
kerjanya itu sendiri. Simplenya gini MLM itu adalah singkatan dari multi level
marketing alias pemasaran berjenjang. Dimana penghasilan yang kita dapat itu
bukan cuma dari kompensasi barang yang kita jual, tapi juga kita bisa dapat
penghasilan dari komisi penjualan yang dihasilkan sales lain yang kita rekrut
atau sele yang kita rekrut ini bisa disebut dengan downline. Dan para seles
yang kita rekrut pun mereka bisa merekrut sales lainnya dan mendapatkan komisi
dari penjualan yang SAS itu hasilkan.
Sebagai contoh yang gini deh. Anggaplah
ada suatu perusahaan MLM yang bernama PT BOS dan produk mereka itu macam-macem,
mulai dari vitamin, makanan, minuman, dan produk lainnya.
Biasanya si produk yang mereka
jual itu produk-produk herbal. Nah, ketika gua gabung, gua akan minta uang
untuk biaya daftar. Dan setelah gua bayar untuk bergabung, gue bisa jualin
produk-produk mereka tadi kayak vitamin, makanan, dan lain-lainnya. Nah,
biasanya perusahaan MLM itu ngasih harga produknya dari dia. Misalnya dia
ngasih harga vitamin satu, botolnya itu 50rb. Nah kita nih sebagai tenaga
penjual yang gabung ini kita jual di atas harga yang dia kasih missal, harganya
kita naikin 20rb jadi 70rb. Nah, selisih 20rb itulah yang jadi keuntungan buat
kita.
Nah benefit yang kita dapatkan
itu udah jelas ya, kita nggak perlu pusing mikir mau jualan produk apa. Kita
pun dapat bimbingan dan modal pun cuma bayar pendaftarannya aja. Sekilas kan
ini mirip kayak reseller produk ya. Tapi sebenarnya ada perbedaan antara
reseller produk sama MLM. Bedanya MLM ini cuma bayar biaya pendaftaran doang
dan penghasilan pun bukan cuma dari selisih harga yang kita jual, tapi kita
juga bisa beruntung dari rekrut orang lain untuk ikut jualan produknya juga.
Misal kita ikut MLM dan kita juga ngajak temen-temen kita. Dan ketika
temen-teman kita berhasil jualan, kita pun dapat komisinya. Begitupun
teman-teman kita, mereka juga bisa merekrut temennya lagi dan temennya itu bisa
merekrut temennya lagi.
Intinya ini semacam gabungan dari
reseller sama affiliator. Makanya nggakk heran kalau banyak anggota MLM itu
berusaha menarik perhatian supaya banyak yang ikutan. Karena ketika ada yang
ikutan gabung karena kita, itu adalah keuntungan buat kita. Sekilas memang ga
ada yang salah ya dengan sistem bisnis MLM ini. Lagipula PT mereka pun
terdaftar oleh pemerintah, tapi dari fenomena yang ada belakangan waktu ini gue
rasa teknik bisnis MLM justru banyak dilakuin orang untuk sekedar menjual
harapan pada orang-orang kalangan menengah ke bawah. Dan yang parahnya sistem
ini malah menjerumuskan kalangan ekonomi bawah ke dalam skema Ponzi demi keuntungan
pribadi.
Bab 2 | MLM dan Skema Ponzi
Sebenarnya skema rekrut sales
yang dilakukan sama anggota MLM ini memang mirip kayak skema Bonzi, karena
skema ini membentuk piramida menguntungkan pihak-pihak yang gabung lebih awal.
Tapi sebenarnya MLM dan Ponzi itu
dua hal yang berbeda, bedanya adalah kalau ponzi itu kan ngasih untungnya dari
orang-orang yang mau daftar dan orang yang daftar ini nanti disuruh ngajak
orang lain buat daftar juga. Sedangkan kalau MLM mereka itu ada produk fisiknya
langsung jadi kayak ponzi tapi ketutup karena ada produk fisiknya yang bisa
dijual sama membernya. Karena ketika skema piramida ini digunain dengan produk
fisik ya, maka uang yang dihasilkan dari skema piramida itu jadi legal karena
itu berubah jadi komisi atau bonus rekrutmen, makanya emang MLM dan skema Fonzi
itu hampir mirip, tapi untungnya terbatasi oleh garis tipis yaitu produk fisiknya.
Jadi kalau Ponzi itu cuma sekedar A ajak member baru, sedangkan kalau MLM itu
beneran ada produk fisiknya. Jadi selagi para anggota ini dapat untung lebih
banyak dari jual produk daripada ngajak orang lain, skema itu masih legal. Lain
cerita kalau kita cuma dapat untung dari ngajakin orang gabung doang yaitu
termasuk kedalam skema Ponzi dan itu jelas ilegal.
Kayak misalnya 2019 kalau nggak
salah deh tak sepertinya gue juga tuh MLM QNET yang disebut-sebut masuk ke
dalam skema ponzi ini. Dan jelas negara kita itu melarang skema ponzi karena
termasuk ke dalam penipuan.
Sebenarnya kalau menurut gua sih
sah-sah aja dengan skema bisnis MLM. Tapi yang jadi masalah, cara mereka
menarik orang lain untuk gabung itu dengan cara yang berlebihan dan gak
rasional. Misalnya, dia berkali-kali nyebut modal dua juta sekian jadi mobil Pajero
Cash, atau bisa jalan-jalan ke Turki.
Bagi kita yang paham dengan skema
ini mungkin biasa aja ya dan bahkan kita jadiin bahan bercandaan. Tapi
masalahnya, ketika mereka menggunakan aspek kekayaan, materi untuk marketingnya
ini sangat mudah menarik masyarakat dengan literasi rendah yang sangat mudah
terpancing dengan kekayaan. Apalagi kalau literasinya udah rendah, miskin juga
lagi. Nah, ini bisa jadi kalangan yang rentan masuk ke dalam skema ini.
Kalau kita dengar cerita-cerita
orang yang mereka wawancara, pasti kebanyakan kisah mereka itu berawal dari
profesi upa rendah kayak mantan tukang kebun, mantan kulit bangunan. Ya,
tujuannya untuk menarik kalangan ekonomi bawah, supaya mereka tuh punya harapan
untuk bisa merubah hidupnya lewat skema bisnis yang mereka tawarkan.
Dan ketika kelangan ekonomi bawah
ini udah terpancing dengan harapan disitulah mereka berusaha cari cara untuk
bisa bergabung. Sebenarnya memang fenomena MLM yang belakangan ini rame di
sosial media yang salah itu cuma cara marketingnya aja yang terkesan berlebihan
dan ga masuk akal. Alhasil untuk tidak membuat jelek nama MLM itu sendiri.
Padahal kalo dari segi bisnis skema MLM itu ga salah untuk dilakuin karena
saling menguntungkan satu sama lain. Nah, alhasil karena yang dipromosikan
dengan cara yang berlebihan ini justru bisa jadi jebakan bagi kalangan ekonomi
bawah untuk mereka tuh cuma keluar duit untuk beli harapan yang tadinya
berharap modal sedikit jadi mobil pajero, tapi ketika gabung ternyata ga
semudah apa yang dibilang di awal.
Jadi gue jelekin perusahaan MLM
manapun ya. Karena beberapa kali gue bilang kalau skema MLM itu ga salah. Tapi
yang salah itu ketika anggota mlmnya itu mempromosikan MLM tersebut dengan cara
yang berlebihan supaya banyak orang yang tertarik untuk join. Karena balik lagi
yang membedakan antara MLM sama skema ponzi itu kan ada di produknya. Nah salah
memang orang gabung MLM cuma dengan niat cari uang lewat aja orang lain, ya
sadar nggak sadar dia masuk ke dalam skema ponzi yang diperhalus.
Penutup
Memang ga salah untuk kita itu
punya harapan dan motivasi untuk jadi kaya. Tapi jangan sampai cara yang kita
lakukan untuk jadi kaya itu dengan cara yang ga rasional. Emang nggak menutup
kemungkinan modal dua juta sekian bisa jadi mobil. Tapi berapa banyak sih orang
yang memang bisa lakuin itu dengan skeman yang mereka buat? Maksud gue tuh
jangan membuat harapan yang berlebihan, cuma untuk menarik orang lain untuk
ikutan. Apalagi kalau teknik marketing itu merangsang kalangan ekonomi bawah
yang gapan terpengaruh sama kekayaan. Jadi intinya sih MLM itu nggak salah
sebenarnya. Tapi yang salah itu cara marketingnya yang bisa menjebak kalangan
minim literasi yang gampang terpengaruh sama kekayaan.