Bagaimana sih caranya kita menentukan tema pada saat kita menjadi seorang content creator? Oke hari ini secara khusus kita akan bahas tentang bagaimana sih caranya. Pada saat kita menjadi seorang content creator tuh kita harus menentukan temanya terlebih dahulu. Tema itu apa? Tema itu adalah jenis konten. Jadi kalau jenis konten tuh kita jangan campur-campur ya. Karena kalau campur-campur itu nanti algoritmanya bakal kacau. Algoritma tuh seperti apa? Algoritma tuh kayak lingkaran teman-teman, lingkaran penonton, penontonnya sukanya apa mereka tuh nontonin apa kalau konten kita nyampur otomatis yang A Nggak suka B tiba-tiba disuguhin konten B, ya otomatis penontonnya nggak bakal nonton dengan durasi panjang.
Daftar isi
1. Skill Atau Kemampuan Kita
Oke, langsung aja teman-teman
cara menentukan temanya yang pertama adalah dari skill atau kemampuan kita.
Skill atau kemampuan kita tuh apa? Seperti apa gini teman-teman cara menentukan
tema dari skill atau kemampuan kita ini? Teman-teman, kita bisa lihat.
Kita tuh sekarang bisanya apa?
Contoh sederhana nih, teman-teman tuh bisa membuat kerajinan tangan, membuat
kerajinan tangan tuh entah membuat yang unik-unik itu bisa jadi konten itu yang
pertama. Yang kedua, skill kita masak kemampuan kita, masak kita sebagai
seorang chaf yada berarti konten kita, masak skill kita. Apalagi nih Skill kita
sukanya apa namanya? Bercocok tanam? Apa kalau setiap berkebun bertani? Ya kan Itu
pasti berhasil skill kita menggambar konten kita, menggambar juga skill kita.
Jago matematika. Ya udah temen-teman sebagai seorang pengajar matematika, skill
kita jago bahasa Inggris, yada temen-temen ngajar bahasa Inggris, kita sesuaikan
dari skill atau kemampuan kita.
Nah, caranya gimana? Caranya mudah. Teman-teman dari skill dan kemampuan ini. Kalau teman-teman udah menentukan temanya, teman-teman cari aja kontennya orang lain disimak aja. Oh mereka tuh kalau konten belajar bahasa Inggris tuh seperti ini, tahapannya seperti ini. Dan itu teman-teman bisa rancangkan membuat apa namanya judul-judulnya terlebih dahulu baru membuat kontennya
2. Membuat Konten Dari Hobi
Dari hobi dan skill ini kurang
lebih ya teman-teman cuma kalau hobi biasanya nggak ada skillnya ya yang
penting seneng gitu, enggak berpenghasilan enggak apa-apa, yang penting seneng
walaupun gak ada kemampuan. Contohnya hobi itu kayak mincing, enggak ada skill,
gak ada kemampuan buat mancing.
Setiap mancing ga pernah dapat
ikan tapi senang nah itu karena hobi, nah itu bisa jadi konten hobi ini banyak
sekali teman-teman ada yang hobinya juga seperti tadi yang saya bilang seperti
berkebun, memasak itu hobi juga dan ada yang aku nggak jago masak, enggak punya
skill masak, tapi aku hobi masak. Nah, bikin aja konten masak dan caranya sama.
Caranya teman-teman bisa contek orang-orang yang membuat konten-konten masak itu seperti apa, cara ngerekamnya seperti apa, cara ngisi suaranya seperti apa. Semuanya teman-teman boleh contek karena apa? Disini di dunia content creator itu serba nyontek teman-teman saya pribadi.
3. Dari Aktivitas Keseharian
Contoh sederhana nih kita bekerja
di sebuah perusahaan. Ini teman-teman kita bukan berarti kalau kerja di sebuah
perusahaan nggak bisa bikin konten bisa pada saat teman-teman kerja di sebuah
perusahaan. Contoh sederhana, nih di perusahaan dealer dealer Honda Motor atau
mobil. Teman-teman di sana tuh bisa nge-review motor-motornya. Contohnya,
teman-teman tuh jadi marketing ya kalau jadi marketing ini bagus sekali. Kenapa
saya bilang bagus, kita bisa nge-review tuh produk-produk motor, mobil, ya kan
pada saat kita nge-review, kita bikin konten itu enjoy. Karena apa? Itu
pekerjaan kita. Jadi kita sambil melakukan pekerjaan kita ada penghasilan juga
sebagai content creator pekerjaan lainnya apa pekerjaan lainnya? Mungkin
aktivitas keseharian. Mungkin teman-teman kayak bertani tadi bisa jadi
merupakan sebuah aktivitas keseharian. Mungkin aktivitas kesehariannya juga.
Kalau bekerja di perusahaan mungkin teman-teman itu sebagai seorang wakar,
penjaga.
Kalau seorang wakar atau penjaga
nih saya nggak bisa bikin konten. Kira-kira kontennya apa? Kalau wakarnya di
pinggir sungai? Teman-temen kontennya mancing aja ya sebagai wakar sambil
mancing nanti dipasang. Habis itu nanti sambil jaga nanti dicek lagi. Mungkin
kalau teman-teman sebagai seorang satpam, security lagi di pos lagi di pos ronda.
Ya teman-teman mungkin bikin
konten-konten edukasi kan? Oh lagi nongkrong nih nggak ada waktu. Apa namanya?
Ada waktu longgar bikin konten. Mungkin konten-konten edukasi disitu atau
mungkin sharing-serharing. Mungkin ada kejadian-kejadian yang aneh. Mungkin ada
pencuri ya direkam aja pencuri- pencuri seperti itu ya mungkin. Tapi kalau ada
wajahnya ya disembunyikan. Ya teman-teman nanti kuatirnya menyalahin aturan
atau lain sebagainya di blur atau seperti apa.
Nah, dari aktivitas-aktivitas itu
sebenarnya kita bisa bikin konten atau-teman juga semuanya seorang
pengajar-pengajar yang seperti tadi. Ini kan aktivitas ya. Ngomongin aktivitas
bukan masalah skill. Bukan masalah hobi tapi aktivitas-aktivitasnya sebagai
seorang guru yada. Sebagai seorang guru ini teman-teman guru apa?
Ya teman-teman ngajar aja
ngajarnya seperti apa? Kalau seorang guru tuh ngajarnya bisa dengan ucapan
seperti ini. Menyampaikan hanya ngomong doang. Bisa juga teman-teman membuat
papan tulis, teman-teman mempraktekkan. Jadi teman-teman. Kalau matematika bisa
ditulis, kalau semuamanya belajar bahasa Inggris, bisa ditulis itu bisa jadi
konten. Nah, cara nge merekamnya gimana? Gampang beli tripod taro sudah
selesai.
Nah, kalau teman-teman, konten-konten yang seputar android seputar edukasi, edukasi android itu teman-teman semuanya bisa melakukan. Kenapa saya bilang melakukan, teman-teman mau kerja di perusahaan? Teman-teman apa namanya bertani? Teman-teman mungkin pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Ngedit video itu semuanya bakal bisa, yang penting punya kemauan buat belajar.
4. ATM (Amati Tiru dan Modifikasi)
Jadi saya skill enggak punya
kemampuan, enggak punya kondisi. Saya cuma seperti ini modelnya gitu kan. Habis
tuh hobi juga nggak punya hobinya. Cuma tidur, nonton TV, nonton film, habis
itu aktivitas kesehariannya nggak ada kerjanya Ya kan, orang pemalas susah
kalau orang pemalas susah. Jadi kalau teman-teman seorang pemalas mulai
sekarang mulai tekun, mulai rajin, mulai belajar. Nah, dengan cara seperti apa,
yaitu ATM amati. Tiru dan Modifikasi. Teman-teman contek teman-teman. Mungkin aku
mau carilah, apa namanya edukasi video-video yang yang mudah bisa di kerjakan
teman-teman cari satu channel.
Nanti kalau udah dapet satu
channel. Cara ngerekam, cara apa namanya? Mungkin bikin rekaman videonya ya
belajar juga. Nanti kalau udah dapat, teman-teman praktek dan prakteknya jangan
dipaksakan.
Teman-teman bikin videonya bisanya
cuma sehari itu cuma satu video, ya udah satu video. Kalau semuanya seminggu
cuma bisa bikin tiga video, ya udah tiga video. Tapi next kelanjutannya kalau
teman-teman udah lancar, udah ada waktu renggang, banyak.
Teman-teman usahakan minimal satu
video sehari, minimal satu video satu hari. Jangan sampai bolong karena apa?
Ini terbukti pada saat saya membuat konten continue, konsisten setiap hari,
satu video.
Viewers jumlah followers, jumlah subscriber di channel di Facebook saya, di tiktok saya semuanya naik jadi teman-teman setelah menentukan tema belajar, nyimak, praktek dan terima hasilnya.