Teknologi BCI (Brad Computer Interface)

 

Dalam film Transcedence diceritakan Wilcaster berhasil mengupload pikirannya ke komputer, sehingga walaupun tubuhnya mati, pikirannya masih hidup di dalam komputer. Dan karena otaknya sudah menyatu dengan AI, kecerdasannya pun meningkat sampai di luar batas, sehingga Will pun bisa melakukan hal-hal di luar nalar seperti menyembuhkan orang lumpuh, menyembuhkan orang buta, bahkan bisa menciptakan ulang tubuhnya sendiri. Hingga pada akhirnya Will pun dianggap sebagai ancaman karena mulai mengontrol segalanya, sehingga ia pun harus dihentikan.


Ya tentu saja film ini berlebihan. Mana ada teknologi bisa merubah seseorang menjadi seperti Tuhan? Tapi guys, film ini menggambarkan apa yang oleh para ilmuwan disebut singularity, sebuah hipotesis tentang masa depan dimana teknologi sudah tidak bisa dikontrol lagi. Rakerz Wile, seorang ilmuwan Amerika dalam bukunya The Singularity Is Near mengatakan bahwa singularity ini akan terjadi karena teknologi tidak berkembang secara linear tapi eksponensial. Artinya teknologi meningkat dua kali lebih cepat dari yang kita duga. Kalau ini terus berlanjut, AI pun pada satu titik akan setara dengan kecerdasan semua manusia kalau disatukan.

Menariknya, menurut buku ini, singularity akan terjadi ditandai dengan mulai bergabungnya otak manusia dengan komputer dan itu sudah mulai terjadi. EIlon Musk saat ini sedang mengembangkan chip otak yang disebut neroling dan chipnya ini sudah berhasil membuat seekor monyet bisa melakukan telepativi dan kalian perlu tahu bahwa yang mengembangkan teknologi ini bukan hanya Elon Musk tapi banyak, karena teknologi ini sudah umum disebut Brad Computer Interface atau BCI. Teknologi yang bisa menghubungkan otak kita dengan computer.

tinggal pertanyaannya, apakah teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengupload pikiran manusia ke komputer seperti di transcendence.

Film Transcedence

Oke Guys, Artikel kali ini akan banyak mengambil sumber dari film Transcedence karena ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari film ini dan fakta menariknya di film ini ada Elon Musk sebagai cameo duduk di salah satu kursi ketika mendengarkan presentasi tentang AI. Entah apa alasannya dia dihadirkan di sana. Tapi Elon Musk ada hubungannya dengan semua teknologi yang dibahas di film ini. Jadi mari kita bahas.

Pertama kalian harus tahu dulu apa itu singullarity. Singgularity adalah istilah yang diambil dari matematika dan fisika. Singullarity adalah ujung dari black hole dimana kelengkungan ruang waktu sudah tak terhingga sehingga hukum fisika pun sudah tidak berlaku.

Sedangkan dalam matematika singularity adalah titik dimana sebuah kurva tiba-tiba naik menuju tak hingga atau ketika semua bilangan dibagi nol, nilainya sudah tidak bisa didefinisikan lagi. Intinya, singularity adalah sesuatu yang sudah diluar hitungan manusia atau sudah di luar logika manusia, itu makanya singularity sering disandingkan dengan kata transcedence yang artinya diluar batas normal.

Nah, dalam konteks teknologi, istilah singularity ini kemudian diambil untuk mendefinisikan sebuah jaman dimana perkembangan teknologi sudah tidak bisa dikontrol lagi. Contohnya, ketika AI sudah tidak bisa dibedakan lagi dari manusia atau dalam kata lain sudah berubah menjadi makhluk berkesadaran atau sentian. Para ilmuwan menyebutnya Strong AI.

Kalau AI sudah berubah menjadi srong AI, maka dia bisa mengembangkan dirinya sendiri dan kecerdasannya akan berkali-kali lipat dari manusia. Bahkan, katanya, kecerdasannya pada saat itu akan setara dengan semua kecerdasan manusia kalau disatukan.

Banyak ilmuwan yang percaya singulaty ini akan terjadi karena faktanya teknologi tidak berkembang secara linear, tapi eksponensial. Ini salah satunya didasarkan pada hukum Moore. Hukum More adalah prediksi yang dibuat oleh Gordon War, pendiri Intel di tahun 75. Dia mengatakan bahwa jumlah transistor dalam sebuah prosesor atau chip akan meningkat dua kalinya setiap dua tahun, dan prediksinya itu terbukti.

Buat kalian yang belum tau transistor itu komponen yang paling kecil di dalam komputer, ukurannya lebih kecil dari rambut manusia. Transistor-transranistor lah yang membuat komputer bisa bekerja karena ukurannya sangat kecil. Sekeping procesor atau chip, jumlah transistornya bisa jutaan sampai milyaran. Nah, jumlah ini terus meningkat secara ekspansial. Kalian bisa bayangkan transistor itu seperti sarafnya computer, maka semakin banyak jumlah transistornya, kecepatan berpikirnya komputer pun semakin cepat dan itu berpengaruh pada kecepatan perkembangan AI.

Itu makanya Ray Kurzwell dalam bukunya The Singularity is Near berani meramalkan singularity ini akan terjadi pada 2045, sekitar 20 tahun lagi dari sekarang. Nah, tapi disini kalian harus tahu bahwa AI tidak akan berkembang tanpa penelitian secara mendalam terhadap otak manusia. Karena AI pada dasarnya dibuat untuk meniru kecerdasan manusia, karena itu disebut AI Artificial intelligence kecerdasan buatan atau kecerdasan tiruan, maka ini bagian mengerikannya. Singularity tidak hanya akan terjadi di dunia AI tapi juga pada manusianya sendiri. Karena penelitian terhadap otak manusia bukan hanya mendorong AI semakin cerdas, tapi para ilmuwan pun lama-kelamaan mengetahui bagaimana cara nge-hack otak manusia.

The Singulaty is Near when Human Srannce Biology

Itu makanya bukunya Ray Kurzweil tadi, judul lengkapnya The Singulaty is Near when Human Srannce Biology. Ketika manusia sudah melampaui keterbatasan biologisnya. Nah, sekarang kita bahas bagaimana otak manusia bisa di-hack menggunakan teknologi yang namanya BCI.

Otak manusia tersusun dari sel-sel saraf yang disebut neururon, makanya semua kajian tentang otak disebut neuro science. Yang menarik dari sel saraf dibandingkan sel-sel lainnya adalah dia bekerja seperti kabel, berkomunikasi menggunakan aliran listrik melalui cairan kimia yang disebut neurotrasmiter. Jadi ketika kalian menggerakkan tangan, pada dasarnya itu adalah sinyal listrik yang dikirimkan otak melalui tulang belakang hingga sampai di otot tangan dan otot pun merespon dengan menarik atau mengendur. Makanya kalau jalur listrik dari otak ini terganggu, otomatis tangan kita tidak bisa digerakkan itu yang terjadi pada orang lumpuh.

Tapi yang menarik, walaupun tangan kalian lumpuh tidak bisa digerakkan, sinyal listrik di otak kalian tetap menyala ketika berpikir untuk menggerakkannya. Sinyal listrik inilah yang kemudian bisa dibaca menggunakan alat yang namanya EEG Electroencephalogram. Dengan alat ini, para ilmuwan bisa memetahkan bagian mana saja dari otak yang menggerakkan tangan, kaki, atau anggota tubuh lainnya. Bahkan dengan memperhatikan pola dari gelombangnya, mereka bisa membedakan apakah tangannya bergerak ke kiri, ke kanan, depan, belakang, atau atas, dan bawah. Sehingga secara prinsip, sinyal listrik yang dibaca oleh EG ini bisa digunakan untuk menggerakkan alat elektronik seperti tangan, robot atau kursor computer inilah konsep dari BCI Bran Computer Interface.

Neuralling

Tapi yang paling ekstrim adalah teknologinya neurraling, mereka memperkecil alatnya sehingga bisa ditanam langsung di otak kalian melalui prosedur operasi. Jadi kalian tidak akan tampak menggunakan alat apapun karena chipnya ada di dalam. chipnya ini dilengkapi dengan bluetooth dan baterai yang bisa dicas secara wireless. Dalam demonya, mereka berhasil membuat monyet ini tampak seperti bisa melakukan telepati, mengkontrol kursor komputer yang ada di layar hanya dengan pikirannya. Itu karena di dalam kepala monyet ini sudah ada chip.

Mengerikannya chip ini bahkan bukan hanya bisa mengontrol dari dalam keluar, tapi juga dari luar ke dalam. Contohnya babi, babi ini sudah ditanami chip danineralliing. Perhatikan bagaimana mereka bisa mengontrol gerak kaki babi ini. Oke, yaitu bagian mengerikannya dari teknologi ini. Bagaimana kalau otak kita kemudian bisa dikontrol oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Lebih jauh lagi, Elon Musk mengklaim kalau chip ini akan mampu menyembuhkan lumpuh, buta, tuli. Pokoknya semua penyakit yang berhubungan dengan syaraf, karena pada dasarnya semua penyakit itu hanya soal aliran listik di dalam otak, dan itu bisa diperbaiki dengan algoritma yang dikirimkan melalui chip ini.

Teknologi BCI

Jadi, kembali lagi ke soal singularity. Teknologi BCI adalah salah satu teknologi yang mungkin berpotensi membuat manusia melampaui keterbatasan biologisnya. Pertanyaannya, apakah teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengupload pikiran manusia ke komputer? Elon Musk meng claim, kalau chipnya bisa melingkupi seluruh otak kalian, maka mengupload pikiran manusia ke komputer itu mungkin.

Tapi guys tidak semudah itu karena otak manusia sangat sangat sangat kompleks. Di dalam otak manusia terdapat 100 miliar sel saraf yang masing-masing sel saraf saling terhubung satu dengan yang lain yang total sambungannya yang biasa disebut sinaps mencapai 1 triliun sinaps itu makanya otak manusia adalah mesin paling kompleks di alam semesta. Bahkan para ilmuwan mensejajarkan otak dengan alam semesta itu sendiri karena kerumitannya sebanding dengan jumlah bintang yang ada di galaksi Bima Sakti. Ini yang membuat sekelompok ilmuwan dari Swiss berani investasi besar-besaran untuk membuat satu project yang cukup gila, yaitu merekonstruksi dan mensimulasikan otak manusia di dalam komputer yang disebut Human Brain Project.

Jadi tujuan dari project ini adalah membuat otak digital. Tapi jangan samakan dengan AI yang seluruh algoritmanya menggunakan komputer. Ini betul-betul direkonstruksi dari otak manusia dengan cara menscan seluruh sel saraf di otak manusia dan membuat versi digitalnya. Tapi perhatikan bagaimana sulitnya mereka melakukannya.

Tahun 2015 mereka mengklaim berhasil mensimulasikan otak tikus. Ya, otak tikus, karena itu yang paling mudah. Tapi itupun sudah sangat kompleks dan mereka hanya bisa mensimulasikan sebagian kecil saja. Perhatikan bagaimana kusutnya sel saraf yang sebagian kecil ini. Nah, untuk rekonstruksi dan mensimulasikan sel salap yang sebagian kecil ini saja, mereka membutuhkan super komputer komputer yang ribuan kali lebih cepat dari komputer yang kalian punya di rumah, sekarang bayangkan otak manusia jutaan kali sampai milyaran kali lebih kompleks dari ini? Komputer macam apa yang bisa mensimulasikannya dalam Transcendence, otak Wilcaster direkonstruksi menggunakan komputer quantum.

Kita tidak tahu apakah komputer quantumnya Google bisa melakukannya, itu baru prosesornya. Bagaimana dengan memorinya? Nick Bostorm dalam bukunya Whole Brain Emulation, menghitung bahwa untuk mensimulasikan otak manusia, setidaknya butuh 100 triliun terabyte, servernya Google saja tidak punya sebanyak itu servernya. Google hanya punya sekitar 10 juta terabyte. Artinya, butuh 10 juta servernya google hanya untuk mensimulasikan satu otak manusia di dalam computer, gila kan?

Tapi guys, terlepas dari itu semua, apapun upaya meniru otak manusia atau ngehack otak manusia, ada satu permasalahan yang sampai saat ini belum terpecahkan, yaitu masalah conciusness (kesadaran). Kesadaran tidak bisa dipisahkan dari intelegensinya manusia. Sayangnya, sampai saat ini para ilmuwan belum bisa menjawab apa itu kesadaran dan bagaimana kesadaran bekerja. Inilah titik buntunya. Sekalipun ada teknologi yang bisa mengambil data otak manusia, apakah ketika kita di-upload ke komputer kita betul-betul hidup dengan pikiran, perasaan dan keyakinan yang sama.

Ya tapi setidaknya dari sini kita bisa belajar bahwa kita dianugerahi otak yang luar biasa, canggih, sampai tidak ada satupun ciptaan manusia yang bisa menirunya. Fungsi utama otak adalah untuk kita menilai, menganalisa, membedakan mana yang baik dan yang buruk. Lalu kesadaran kitalah yang memutuskan mana yang paling baik.

Maka kalau kita tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk, bahkan seringkali terjerumus pada yang buruk, maka bisa jadi otak kita tidak berfungsi dengan baik. Atau mungkin memang otak kita hanya sebatas aliran listrik, tidak punya kesadaran seperti mesin.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama