Gak Perlu Kuliah Untuk Jadi Sukses
Di zaman sekarang banyak orang
yang bilang bahwa pendidikan sudah tidak relevan lagi, Nadiem Makarim saja
bilang bahwa kita memasuki era dimana gelar tidak menjamin kompetensi, banyak
orang yang akhirnya bisa menjadi kaya bukan dari knowledge yang diajarkan saat
kuliah atau sekolah, dan ini akhirnya membentuk mindset jutaan anak muda di
Indonesia bahwa sekolah dan kuliah itu enggak penting. Mendingan jadi
cryptobros atau content creator aja daripada kuliah, survei pun mengatakan bahwa
pekerjaan ideal orang Indonesia adalah jadi youtuber. Itulah pekerjaan yang
mencita-citakan oleh anak-anak muda Indonesia.
Jadi akhirnya IPK jeblok juga di
normalisasi, banyak orang mikir IPK dua aja bisa jadi wapres bisa jadi pebisnis,
youtuber kuliah akhirnya jadi formalitas doang. Pengangguran dengan gaya yang
kata salah satu istilah menariknya kita bisa aja setuju sama pernyataan gitu karena
ini kalau dibilang kuliah itu penting. Banyak yang bilang ya pentingnya karena networking
aja karena organisasi aja bukan karena pelajaran di kuliah sendiri. “Ya berarti
gak perlu kuliah dong ?” karena, core utama kuliah akan belajar di
perkuliahannya. Tapi yang penting kok justru skill diluar kuliahnya, networking
organisasi jalan itu. Dan faktanya 80% mahasiswa itu kerja tidak sesuai dengan
jurusan kuliah mereka. Yang jadi pertanyaan adalah ngapain kuliah dan itulah
yang buat tanya pada orang-orang juga ya.
Apakah kita sudah merdeka?
Ketika ngeliat data bahwa ada 80%
orang yang bekerja tidak sesuai dengan di jurusan kuliahnya, mereka 80% orang
yang memilih pekerjaan lain yang ga sesuai nih ya sama jurusanannya. Itu bukan
karena terpaksa Itu bukan karena ada pilihan, bukan karena misalnya ya udah
pekerjaan yang ada ini milih ini gitu.
Semoga mereka semua memilih
bekerja di luar bidang mereka karena memang itu pashion mereka itu bisa respect
banget. Apalagi kalau mereka happy ngejalaninya dan menghasilkan duit dari sana
itu sangat bisa direspect. Tapi kalau mereka-mereka ini 80% ini terpaksa nih ya
kerja di tempat lain kerja nggak happy tiap hari. Lalu apa bedanya lu sama
zaman perbudakan zaman dulu gitu? jangan firaun dulu dan gue juga berdoa sih
ya. Semoga 20% orang nih yang milih kerjaan sesuai jurusan mereka. Semoga aja
mereka milih itu bukan karena terpaksa atau karena uang doang deh. Karena
lagi-lagi pertanyaannya sama, apa bedanya kamu sama budak? Kalau misalnya
pilihan kamu dibatasi entah oleh apa ya oleh sistem lah oleh keuangan kamu la?
Atau apapun gitu.
Seribu tahun yang lalu kita pasti
masih mengena sistem perbudakan. Budak itu biasanya adalah orang yang dipaksa
oleh sistem, dipaksa oleh majikannya. Jadi kata kuncinya adalah dipaksa untuk
ngelakuin sesuatu yang biasanya mereka tuh nggak suka. Dan sesuatu itu biasanya
adalah hal spesifik yang dilakukan seumur hidup ya, entah itu jadi Pak Rt
seumur hidup, ngurus sawah seumur hidup, ngangon domba seumur hidup.
Tapi kalau tiba-tiba nggak mau si
budaknya diapain?, jadi pecu,t dihukum, dipukul ke zaman dulu. Tapi menariknya,
sistem pendidikan sekarang itu enggak jauh beda dengan sistem perbudakan zaman
dulu. Jadi gini, kalau bisa kita lihat perkuliahan dan pekerjaan orang-orang
saat menjadi budak korporat dimana kali aja budak biasanya didorong untuk
ngerjain satu hal setiap harinya sampai berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.
Dan biasanya kita juga dipaksa untuk mengikuti behaviour tertentu.
Culture di perusahaan contohnya
aja harus hormat dan respack sampai atasan. Kalau ngomong harus pakai kata-kata
tertentu, pakai emot-emot. Karena kalau enggak, ya lu bakal dia apa kamu bakal nggak dipecut sih ya? Kalau
budak zaman dulu mungkin dipecut gitu. Kalau sekarang sih enggak ya paling
dimarahin doang, ya pahit-pahit kalua kamu fack up banget kita bakal dihukum ka
zaman dulu dihukumnya yagitu bukan mereka mereka-kata kasar tapi pakai hukuman
fisik gitu ya. Tapi kalau sekarang lu dihukum ya lu bisa aja di PHK, kamu gak dapet
gaji dan lain sebagainya.
Menariknya adalah ini mirip-mirip
kan? Dan kebayang aja gitu kalau misalnya kamu udah KPR misalnya nih. KPR rumah
atau nyicil mobil, mobil dan rumah kamu aja bakal disita gitu Kalau kamu nggak
bisa bayar karena enggak punya gaji. Jadi apakah kita tita ini sama dengan
budak zaman dulu? Ya? Sebenarnya tergantung perspektif kalau kita tidak merasa
dipaksa. Kalau kita menikmati pekerjaan kita sebagai karyawan, sebagai budak korporat
dalam tanda kutip, ya gak masalah. Karena kata kuncinya adalah budak itu
dipaksa. Kalau kita juga bisa memilih gitu di zaman sekarang, ya kata kuncinya
Zaman sekarang kita merdeka bisa memilih. Entah itu untuk jadi karyawan seumur
hidup, Entah mau resign, mau bikin side husele, mau bikin bisnis sendiri, kita
punya kemampuan untuk memilih itu dan budak zaman dahulu tidak. Tapi ingat
kalau orang zaman sekarang tidak memilih purpose mereka, seringkali orang itu
akan dipilihkan purposenya oleh orang lain dan tentu itu tidak beda jauh sama
budak yang dipilihkan ya purposenya, kerjaannya gitu, terus dipaksa untuk
melakukan hal sampai meninggal.
Bagaimana Caranya Agar Tidak Menjadi Budak
Jadi gini, orang yang merdeka itu
beda dengan budak, orang yang merdeka biasanya punya purpose, tahu purposenya
apa? Kalau mereka nggak suka dengan sesuatu yang mereka cabut, mereka bikin
purpose sendiri, nggak mau dipaksa buat ngelakuin hal tersebut seumur hidup.
Sayangnya, sistem pendidikan sekarang date sampai tahun 2024 ini belum cukup
untuk menghasilkan orang yang merdeka dalam tanda kutip.
Bukan berarti pendidikan itu scam,
tapi kalau mindset kita dalam mengikuti pendidikan masih ngikut-ngikut doang,
ya kita bakal jadi budak.
Suka bingung kadang-kadang orang
yang maksain kuliah dan lain sebagainya. Kalau nggak suka ya mendingan jangan
kuliah daripada ngabisin duit. Makanya sampai sekarang saya percaya orang itu
butuh pendidikan non formal di luar pendidikan formal ya untuk membangun
mindset biar bisa jadi orang yang merdeka. Karena di zaman sekarang tangan kita
itu enggak dirantai, kita bisa memilih perbudakan yang terjadi jatuhnya bukan
fisik, justru mental. Dan kalau mental kamu kurang oke dan kamu bakal
diperbudak sama orang. Dan ini enggak bisa di achive ya dengan sekolah atau
kuliah aja. Dan ini harus di achive dengan kesadaran sendiri.
Makanya kali ini saya bakal
ngasih tau gimana cara biar kamu jadi orang yang merdeka. oke kita mulai dengan
pertanyaan sederhana, Coba deh kamu bisa jawab 4 pertanyaan ini :
Apa yang manusia
bisa lakukan tapi tidak dengan mesin?
Seperti apa
pekerjaan di masa depan nanti?
Pekerjaan apa
yang akan hilang 20 tahun lagi?
Apa yang bisa kita lakukan, sebagai manusia, untuk menjamin hidup kita baik-baik aja di masa depan?
Tapi ketika ngomongin pendidikan ngomongin
spesifik ini intelligence & effective thinking. Nah taruh ini tuh di level
satu karena sebelum ke skill yang lain kamu mesti jadi orang yang pintar alias
intelligent dan kamu harus bisa berpikir efektif. Gimana caranya jadi orang pinter
dan berpikir efektif? kamu perlu untuk punya skill-skill ini.
1.
Logic
Mikir kamu jangan ngawur.
2.
Statistic
Kamu harus bisa baca dan bikin
data.
3.
Retorik
Kamu harus jago ngomong karena
kita kerja dan hidup sama manusia, sampai nanti juga sih karena kamu perlu
nikah kan? kamu bakal punya anak gitu, kamu bakal kerja dan hidup sama manusia.
4.
Research
harus bisa riset
5.
Practical Psikology
Kamu harus bisa memanfaatkan
psikologi kamu dan membaca psikologi orang lain, termasuk dalamnya ada empati
dan lain sebagainya.
6.
Agency dan otonomi
Ini masalah mindsetnya kamu harus punya agency yaitu
pemikiran atau mindset bahwa kamu bisa menentukan jalan hidup kamu secara
mandiri. Pertanyaannya, kuliah, ngajarin hal-hal ini enggak? Jawabannya adalah
ada yang ngajarin ada yang engga, dan kalaupun ada jurusan yang ngajarin
kadang-kadang nggak masuk di otak mahasiswanya, karena mahasiswanya ya pas
kuliahnya nggak dengerin gitu atau cabut-cabutan atau mungkin ga fasion pas
kuliahnya jadi nggak masuk ke otaknya
Dapetin hal-hal ini ditambah
sambil ngelakuin freelance bisnis, sekarang untuk kuliah bisa sambil kerja lo!
Harusnya kamu bisa jadi orang yang lebih oke setelah melewati sistem pendidikan
yang mungkin sekarang belum perfect.
Baik, ke pertanyaan Apa kuliah
masih penting-penting? Tapi empat tahun itu ngapain aja jangan sampai di buang-buang
waktunya. Pesan dari saya adalah hati-hati dengan jurusan kamu pilih. Jangan
sampai kamu merasa terpaksa ya belajar jurusan tersebut.
Bingung makanya sama orang yang
kuliah sama terpaksa apakah ga bete gitu tiap hari kan 4 tahun nih? Bahkan
bisanya 5 ,6, 7 gitu. Kalaupun bete tiap hari ya mungkin kamu gak bakal
lulus-lulus juga gitu kan.
Epilogua
Kuliah penting buat mayoritas
buat minoritas yang mungkin beda, kuliah tetap penting tetap berguna. Menurut saya
yang masih kurang ya adalah mindset pembelajarannya tadi. Gimana caranya biar
kita semua bisa dapetin hal tepat saat kuliah bisa enjoy waktu belajarnya
selama kurang lebih 4 tahun dan bukan jadi pengangguran dengan gaya doang
sambil ngabisin duit orang tua itu.