Evaluasi Pendidikan 2024

 


Gak Perlu Kuliah Untuk Jadi Sukses

Di zaman sekarang banyak orang yang bilang bahwa pendidikan sudah tidak relevan lagi, Nadiem Makarim saja bilang bahwa kita memasuki era dimana gelar tidak menjamin kompetensi, banyak orang yang akhirnya bisa menjadi kaya bukan dari knowledge yang diajarkan saat kuliah atau sekolah, dan ini akhirnya membentuk mindset jutaan anak muda di Indonesia bahwa sekolah dan kuliah itu enggak penting. Mendingan jadi cryptobros atau content creator aja daripada kuliah, survei pun mengatakan bahwa pekerjaan ideal orang Indonesia adalah jadi youtuber. Itulah pekerjaan yang mencita-citakan oleh anak-anak muda Indonesia.

Jadi akhirnya IPK jeblok juga di normalisasi, banyak orang mikir IPK dua aja bisa jadi wapres bisa jadi pebisnis, youtuber kuliah akhirnya jadi formalitas doang. Pengangguran dengan gaya yang kata salah satu istilah menariknya kita bisa aja setuju sama pernyataan gitu karena ini kalau dibilang kuliah itu penting. Banyak yang bilang ya pentingnya karena networking aja karena organisasi aja bukan karena pelajaran di kuliah sendiri. “Ya berarti gak perlu kuliah dong ?” karena, core utama kuliah akan belajar di perkuliahannya. Tapi yang penting kok justru skill diluar kuliahnya, networking organisasi jalan itu. Dan faktanya 80% mahasiswa itu kerja tidak sesuai dengan jurusan kuliah mereka. Yang jadi pertanyaan adalah ngapain kuliah dan itulah yang buat tanya pada orang-orang juga ya.

Apakah kita sudah merdeka?

Ketika ngeliat data bahwa ada 80% orang yang bekerja tidak sesuai dengan di jurusan kuliahnya, mereka 80% orang yang memilih pekerjaan lain yang ga sesuai nih ya sama jurusanannya. Itu bukan karena terpaksa Itu bukan karena ada pilihan, bukan karena misalnya ya udah pekerjaan yang ada ini milih ini gitu.

Semoga mereka semua memilih bekerja di luar bidang mereka karena memang itu pashion mereka itu bisa respect banget. Apalagi kalau mereka happy ngejalaninya dan menghasilkan duit dari sana itu sangat bisa direspect. Tapi kalau mereka-mereka ini 80% ini terpaksa nih ya kerja di tempat lain kerja nggak happy tiap hari. Lalu apa bedanya lu sama zaman perbudakan zaman dulu gitu? jangan firaun dulu dan gue juga berdoa sih ya. Semoga 20% orang nih yang milih kerjaan sesuai jurusan mereka. Semoga aja mereka milih itu bukan karena terpaksa atau karena uang doang deh. Karena lagi-lagi pertanyaannya sama, apa bedanya kamu sama budak? Kalau misalnya pilihan kamu dibatasi entah oleh apa ya oleh sistem lah oleh keuangan kamu la? Atau apapun gitu.

Seribu tahun yang lalu kita pasti masih mengena sistem perbudakan. Budak itu biasanya adalah orang yang dipaksa oleh sistem, dipaksa oleh majikannya. Jadi kata kuncinya adalah dipaksa untuk ngelakuin sesuatu yang biasanya mereka tuh nggak suka. Dan sesuatu itu biasanya adalah hal spesifik yang dilakukan seumur hidup ya, entah itu jadi Pak Rt seumur hidup, ngurus sawah seumur hidup, ngangon  domba seumur hidup.

Tapi kalau tiba-tiba nggak mau si budaknya diapain?, jadi pecu,t dihukum, dipukul ke zaman dulu. Tapi menariknya, sistem pendidikan sekarang itu enggak jauh beda dengan sistem perbudakan zaman dulu. Jadi gini, kalau bisa kita lihat perkuliahan dan pekerjaan orang-orang saat menjadi budak korporat dimana kali aja budak biasanya didorong untuk ngerjain satu hal setiap harinya sampai berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Dan biasanya kita juga dipaksa untuk mengikuti behaviour tertentu.

Culture di perusahaan contohnya aja harus hormat dan respack sampai atasan. Kalau ngomong harus pakai kata-kata tertentu, pakai emot-emot. Karena kalau enggak, ya lu bakal dia  apa kamu bakal nggak dipecut sih ya? Kalau budak zaman dulu mungkin dipecut gitu. Kalau sekarang sih enggak ya paling dimarahin doang, ya pahit-pahit kalua kamu fack up banget kita bakal dihukum ka zaman dulu dihukumnya yagitu bukan mereka mereka-kata kasar tapi pakai hukuman fisik gitu ya. Tapi kalau sekarang lu dihukum ya lu bisa aja di PHK, kamu gak dapet gaji dan lain sebagainya.

Menariknya adalah ini mirip-mirip kan? Dan kebayang aja gitu kalau misalnya kamu udah KPR misalnya nih. KPR rumah atau nyicil mobil, mobil dan rumah kamu aja bakal disita gitu Kalau kamu nggak bisa bayar karena enggak punya gaji. Jadi apakah kita tita ini sama dengan budak zaman dulu? Ya? Sebenarnya tergantung perspektif kalau kita tidak merasa dipaksa. Kalau kita menikmati pekerjaan kita sebagai karyawan, sebagai budak korporat dalam tanda kutip, ya gak masalah. Karena kata kuncinya adalah budak itu dipaksa. Kalau kita juga bisa memilih gitu di zaman sekarang, ya kata kuncinya Zaman sekarang kita merdeka bisa memilih. Entah itu untuk jadi karyawan seumur hidup, Entah mau resign, mau bikin side husele, mau bikin bisnis sendiri, kita punya kemampuan untuk memilih itu dan budak zaman dahulu tidak. Tapi ingat kalau orang zaman sekarang tidak memilih purpose mereka, seringkali orang itu akan dipilihkan purposenya oleh orang lain dan tentu itu tidak beda jauh sama budak yang dipilihkan ya purposenya, kerjaannya gitu, terus dipaksa untuk melakukan hal sampai meninggal.

Bagaimana Caranya Agar Tidak Menjadi Budak

Jadi gini, orang yang merdeka itu beda dengan budak, orang yang merdeka biasanya punya purpose, tahu purposenya apa? Kalau mereka nggak suka dengan sesuatu yang mereka cabut, mereka bikin purpose sendiri, nggak mau dipaksa buat ngelakuin hal tersebut seumur hidup. Sayangnya, sistem pendidikan sekarang date sampai tahun 2024 ini belum cukup untuk menghasilkan orang yang merdeka dalam tanda kutip.

Bukan berarti pendidikan itu scam, tapi kalau mindset kita dalam mengikuti pendidikan masih ngikut-ngikut doang, ya kita bakal jadi budak.

Suka bingung kadang-kadang orang yang maksain kuliah dan lain sebagainya. Kalau nggak suka ya mendingan jangan kuliah daripada ngabisin duit. Makanya sampai sekarang saya percaya orang itu butuh pendidikan non formal di luar pendidikan formal ya untuk membangun mindset biar bisa jadi orang yang merdeka. Karena di zaman sekarang tangan kita itu enggak dirantai, kita bisa memilih perbudakan yang terjadi jatuhnya bukan fisik, justru mental. Dan kalau mental kamu kurang oke dan kamu bakal diperbudak sama orang. Dan ini enggak bisa di achive ya dengan sekolah atau kuliah aja. Dan ini harus di achive dengan kesadaran sendiri.

Makanya kali ini saya bakal ngasih tau gimana cara biar kamu jadi orang yang merdeka. oke kita mulai dengan pertanyaan sederhana, Coba deh kamu bisa jawab 4 pertanyaan ini :

Apa yang manusia bisa lakukan tapi tidak dengan mesin?

Seperti apa pekerjaan di masa depan nanti?

Pekerjaan apa yang akan hilang 20 tahun lagi?

Apa yang bisa kita lakukan, sebagai manusia, untuk menjamin hidup kita baik-baik aja di masa depan?

Tapi ketika ngomongin pendidikan ngomongin spesifik ini intelligence & effective thinking. Nah taruh ini tuh di level satu karena sebelum ke skill yang lain kamu mesti jadi orang yang pintar alias intelligent dan kamu harus bisa berpikir efektif. Gimana caranya jadi orang pinter dan berpikir efektif? kamu perlu untuk punya skill-skill ini.

1.    Logic

Mikir kamu jangan ngawur.

2.    Statistic

Kamu harus bisa baca dan bikin data.

3.    Retorik

Kamu harus jago ngomong karena kita kerja dan hidup sama manusia, sampai nanti juga sih karena kamu perlu nikah kan? kamu bakal punya anak gitu, kamu bakal kerja dan hidup sama manusia.

4.    Research

harus bisa riset

5.    Practical Psikology

Kamu harus bisa memanfaatkan psikologi kamu dan membaca psikologi orang lain, termasuk dalamnya ada empati dan lain sebagainya.

6.    Agency dan otonomi

Ini masalah mindsetnya kamu harus punya agency yaitu pemikiran atau mindset bahwa kamu bisa menentukan jalan hidup kamu secara mandiri. Pertanyaannya, kuliah, ngajarin hal-hal ini enggak? Jawabannya adalah ada yang ngajarin ada yang engga, dan kalaupun ada jurusan yang ngajarin kadang-kadang nggak masuk di otak mahasiswanya, karena mahasiswanya ya pas kuliahnya nggak dengerin gitu atau cabut-cabutan atau mungkin ga fasion pas kuliahnya jadi nggak masuk ke otaknya

 Jadi kuliah atau penting atau enggak? Ya pentinglah, terutama buat mayoritas buat ngelatih memang hal ini buat kamu minoritas yang bisa dapet skill-skill giini ataupun skill-skill lain di luar kuliah dengan jauh lebihbaik, karena banyak juga ko yang DO yang sukses, meskipun lebih banyak lagi kayaknya DO.

Dapetin hal-hal ini ditambah sambil ngelakuin freelance bisnis, sekarang untuk kuliah bisa sambil kerja lo! Harusnya kamu bisa jadi orang yang lebih oke setelah melewati sistem pendidikan yang mungkin sekarang belum perfect.

Baik, ke pertanyaan Apa kuliah masih penting-penting? Tapi empat tahun itu ngapain aja jangan sampai di buang-buang waktunya. Pesan dari saya adalah hati-hati dengan jurusan kamu pilih. Jangan sampai kamu merasa terpaksa ya belajar jurusan tersebut.

Bingung makanya sama orang yang kuliah sama terpaksa apakah ga bete gitu tiap hari kan 4 tahun nih? Bahkan bisanya 5 ,6, 7 gitu. Kalaupun bete tiap hari ya mungkin kamu gak bakal lulus-lulus juga gitu kan.

Epilogua

Kuliah penting buat mayoritas buat minoritas yang mungkin beda, kuliah tetap penting tetap berguna. Menurut saya yang masih kurang ya adalah mindset pembelajarannya tadi. Gimana caranya biar kita semua bisa dapetin hal tepat saat kuliah bisa enjoy waktu belajarnya selama kurang lebih 4 tahun dan bukan jadi pengangguran dengan gaya doang sambil ngabisin duit orang tua itu.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama