Puasa Dopamin Atau Hiburan (Reset Otak)



Sisi Terang dan Gelapnya Dopamin


Kita sama-sama tahu dengan kemajuan teknologi yang terjadi membuat ketersediaan pilihan kita untuk mendapatkan suatu kebahagiaan atau kesenangan secara instan berada dimana-mana, yang menyebabkan hal tersebut dapat mempengaruhi sistem pelepasan dopamin dalam otak kita. Mungkin di sini saya akan mencoba untuk membahasnya secara berurutan supaya kita bisa sama-sama paham dan mengerti juga sebenarnya dampak signifikan apa yang diberikan dopamin terhadap diri kita terhadap kehidupan kita? Jadi di sini saya akan bagi beberapa bagian dalam pembahasan ini dimulai dari pembahasan singkat tentang dopamin itu sendiri, dilanjut dengan dampak dopamine, bagaimana aturan melakukan dopamine detok atau puasa dopamin? Dan yang terakhir kita akan mencoba one they experience melakukan dopamin detox.

1. Apa Itu Dopamin?

Sebelum kita masuk pada poin-poin selanjutnya, mungkin pertama-tama kita ingin mengetahui dan memahami terlebih dahulu apa yang dinamakan dopaminne dan bagaimana cara kerjanya. Secara sederhana, dopamine adalah senyawa kimia yang berfungsi sebagai neuro transmitter atau pemberi sinyal kebahagiaan. Ketika seseorang mendapatkan suatu reward atau ganjaran. Itulah kenapa dopamin sering disebut sebagai hormon kebahagiaan.

Karena dialah yang juga berperan mempengaruhi suasana hati Mood kita, perasaan bahagia ataupun kenikmatan, dan memberikan motivasi atau keinginan untuk menggapai sesuatu. Lalu, bagaimana cara kerja atau proses pelepasan dopamin itu terjadi? Kalau kalian ingin mengetahuinya lebih mendalam terkait dengan definisi serta cara kerja dopamine secara detail dan rinci, mungkin kalian bisa tonton beberapa podcast dari dokter Andrew Uberman atau dokter Lemkey yang membahas terkait dengan sistem kerja dopamine dan poin sederhana yang buat tangkap terkait hal tersebut. Bahwa secara alamiahnya dopamin itu diproduksi atau dilepaskan ketika seseorang mengalami situasi dan aktivitas yang dianggap sebagai hadiah atau memberikan kepuasan. Dan hal tersebut dapat terjadi dari berbagai macam pemicu, entah itu dari pemicu positif, maupun pemicu negatif.

Dan mungkin kita pun bertanya-tanya kenapa sumber pemicu dopamine ini dapat dikategorikan sebagai pemicu yang positif dan pemicu yang negatif.

2. Dampak Dopamin

Seperti yang telah kita ketahui dari beberapa ahli dan artikel-artikel kesehatan lainnya, mengungkapkan bahwa kadar dopamin yang stabil dan sehat itu mampu memberikan banyak dampak positif terhadap hidup kita. Memberikan mood dan suasana hati yang stabil dapat mengolah stres dengan baik, serta menjadikan kita memiliki motivasi dan produktivitas untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan kelebihan atau kekurangan kadar dopamin dapat memberikan dampak yang buruk kepada kehidupan kita. Kita akan cenderung mengalami gangguan mood, kurangnya motivasi dan produktivitas, gangguan konsentrasi, serta fokus mengalami insomnia dan bahkan perilaku kecanduan. Lalu, bagaimana cara kita bisa menjaga kestabilan dopamin dalam diri kita?

Mari kita lihat terlebih dahulu dari mana sumber pemicu dopamin berasal dari pemicu yang positif atau berasal dari pemicu yang negatif. Olahraga, makanan sehat, meraih tujuan menerima penghargaan, menjalin hubungan sosial, atau dari hal yang negatif seperti alkohol, narkoba, judi, pron, scrolling, sosial media terlalu lama, dan bermain game tanpa tahu waktu. Well. Kenapa pemicu ini bisa masuk dalam kategori pemicu yang buruk.

Karena aktivitas atau pemicu inilah yang cenderung akan memberikan dampak adiksi atau kecanduan. Otak kita tidak dapat mengetahui mana habit, perilaku, dan keputusan yang baik dan sehat untuk tubuh kita. Untuk kelangsungan hidup kita. Otak kita akan cenderung memilih kesenangan yang didapatkan secara mudah dan cepat.

Les Efforce High Reward atau Instant plasure yang dimana apabila hal ini tidak dikontrol atau dikendalikan khawatir akan menimbulkan ketidakstabilan dopamin dalam diri kita. Sekarang coba kita lihat perbandingan kurva antara pelepasan dopamin yang diperoleh dari pemicu positif dan dari pemicu negatif.

Dari kurva pelepasan dopamin yang diperoleh secara positif menunjukkan bahwa ketika kita mendapatkan suatu reward atau ganjaran dari hal yang kita lakukan, mekanisme dopamine yang terjadi dalam diri kita akan dengan mudah untuk kembali menstabilkan level dopamine kita kepada baseli level, sehingga otak dan tubuh kita mampu untuk kembali menikmati peristiwa menyenangkan lainnya bahkan dari hal-hal sederhana yang ada disekitar kita. Sedangkan untuk pelepasan dopamine yang diperoleh secara negatif menunjukkan kenaikan atau lonjakan dopamine yang sangat curam, karena di dalam proses kenaikan tersebut kita tidak melibatkan usaha ataupun effort untuk mendapatkan reward tersebut. Sehingga yang akan terjadi kemudian adalah peristiwa penurunan level dopamine yang sangat curam bahkan sampai pada titik di bawahh Level standar.

Dan kejatuhan pada kurva dopamine ini akan menimbulkan peristiwa terjadinya defisik dopamine dan kita tidak tahu berapa lama waktu atau bahkan hari untuk dapat mengembalikan kestabilan level dopamine tersebut. Yang dimana peristiwa seperti itulah yang akhirnya membawa kita kepada perasaan cemas, depresi, dan hilangnya motivasi bahkan hingga perilaku adiksi.

Dan itulah mungkin salah satu alasan kenapa Tuhan memberikan akal kepada kita untuk dapat memilah dan memilih serta mengetahui antara keputusan yang baik dan keputusan yang buruk. Tinggal butuh yang namanya kesadaran serta kemauan dalam diri kita dalam memilih keputusan yang bijak dan baik untuk diri kita. Mungkin untuk di zaman sekarang ini banyak yang relate dengan beberapa aktivitas yang mempengaruhi konsentrasi dan fokus seperti min scroll atau kecanduan handphone, main game yang tak kenal waktu sehingga banyak tugas ataupun kewajiban yang tertunda dan terbengkalai, atau bahkan menonton film serta video yang dapat merusak pikiran, kalian tahulah ya dan cara yang setidaknya dapat membantu kita untuk mengontrol tindakan serta membatasi perilaku-perilaku yang kurang baik tersebut salah satunya adalah dopamine Detox atau Puasa dopamine.

3. Dopamin Detox

Mungkin disini saya sedikit ingin memperjelas terlebih dahulu maksud dan arti dari dopamin detox. Jadi, dopami detox atau puasa dopami disini itu bukan berarti kita benar-benar berhenti dan menghindari semua sumber pemicu dopamin, tapi lebih ke arah kita mencoba untuk menggantikan sumber-sumber dopamin negatif dengan sumber-sumber yang positif. Lalu puse dopamin ini memiliki manfaat untuk menstabilkan level dopami pada otak.

Yang diharapkan nantinya kita dapat lebih menikmati hal-hal kecil, hal-hal sederhana di sekitar kita lingkungan kita, serta meningkatkan fokus dan motivasi untuk tujuan jangka panjang. Dan memang, menurut beberapa ahli dopami detop atau pose dopamine ini akan memberikan hasil yang sangat efektif apabila dilakukan selama kurun waktu 14 hari, bahkan ada yang mengatakan sampai 30 hari. Tapi di sini saya ingin mencoba meringkasnya menjadi 1 hari. Karena puasa dopami ini merupakan suatu hal yang baru bagi saya. Jadi saya ingin mencoba beradaptasi terlebih dahulu dan melakukannya secara bertahap ketika nanti memang sudah terbiasa dan nyaman.

Bolehlah mungkin saya bisa meningkatkan intensitasnya. Well, kalau misalkan nanti memang hasil dari satu hari ini terlihat tidak efektif.

Setidaknya saya sudah mencoba mengadaptasikan diri saya untuk melakukan dopamin Detox sehingga kedepannya ketika saya ingin mencoba untuk melakukan puasa dopaminne selama 1 minggu atau 2 minggu yang dimana saya bisa mendapatkan hasil yang maksimal, gu akan lebih merasa mudah untuk memulai dan melakukannya.

Baru baca buku sebentar scrolling, sambil makan scrolling, sambil main game, scrolling, mau pergi tidur scrolling dulu. Tanpa sadar saya sudah membuang-buang waktu yang pada akhirnya menyebabkan tugas-tugas saya terbengkalai dan tertunda. Maka dari itu saya ingin mencoba kegiatan dopamin Detox ini dengan menggunakan aturan-aturan yang saya coba sesuaikan atau adaptasikan dari dokter jinsong, menghindari junk fod, makan makanan yang mengandung fenilla lain, olahraga hi dariri, sosial media, video game, con, minuman berenergi, judi, ataupun gamebling yang dimana telah saya perhatikan pun rata-rata pada umumnya melakukan pusel dopamin dengan protokol atau aturan seperti itu juga.

Dan kayaknya emang bener yang dikatakan sama orang-orang yang udah pernah ngelakuin dopamin detok ini bisa membuat kita jadi lebih fokus dan konsentrasi ngerjain suatu hal. Karena biasanya kalau ada HP di samping saya itu baru juga fokus ngejain script, misal setengah jam atau bahkan baru 20 menit, 1 menit. Atau kenapa tiba-tiba tangan saya langsung membuka HP terus lanjutcrolling? Dan itulah mungkin yang bikin fokus saya sering ke pecah. Yang ngebuat kerjaan atau tugas tuh enggak selesai-selesai.

Jadi ini mungkin suatu awalan yang bagus untuk kita kalau ingin mencoba mengembalikan fokus dan produktivitas pada kehidupan dan aktivitas sehari-hari kita. Entah mungkin kedepannya saya bakal lanjut untuk nyoba empat belas hari atau bahkan tiga puluh hari. Kita lihat nanti aja oh ya. Kalau kalian punya cara ataupun tips untuk bisa melepas kecanduan atau habit yang buruk, mungkin kalian bisa saling sharing juga di kolom komen. Biar kita bisa sama-sama belajar juga dan mendapatkan berbagai macam pengalaman dan pandangan.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama