Kesuksesan IKEA

 


Pada tahun 1943, seorang anak petani berusia 17 tahun di Swedia Selatan mendirikan perusahaan furniture yang hari ini gerainya sudah berjumlah 445 dan tersebar di 52 negara. Anak itu bernama Ingvar Kamprad dan perusahaan itu disebut dengan IKEA. Melalui artikel ini saya ajak Anda untuk menelusuri jejak perjuangan kamprad dalam membangun perusahaan dan brand furniture terbesar dan paling dikenal di dunia.

Kita awali kisah ini dari pendirian IKEA oleh Ingvar Kamprad dan peran Gillis Lundgren, seorang karyawan yang idenya membuat IKEA jadi sehebat sekarang, lanjut kita kaji apa saja strategi dan inovasi IKEA, termasuk ketika melakukan transformasi digital. Lalu kita cari tahu bagaimana IKEA bersikap terhadap isu lingkungan dan ketika harus menyesuaikan diri dengan budaya setiap negara. Terakhir, kita ulas 5 pelajaran yang bisa kita petik dari kisah sukses IKEA

BAB I Naluri Bisnis Ingvar Kamprad

Pada tahun 1943 di Smaland Swedia Selatan, seorang anak petani berusia 17 tahun mendirikan perusahaan yang dinamai IKEA. Nama itu disingkat dari I dan K atau Ingvar Kamprad. Sang pendiri E dari Elmtaryd tad nama peternakan tempat dia tinggal dan A adalah daerahnya yaitu Agunnaryd.

Sejak kecil Kamprot yang lahir 30 Maret 1926 dan menderita Diklexa itu sudah suka berbisnis. Dia memulai bisnisnya dengan berjualan korek api kepada para tetangga. Keuntungannya, dia jadikan tambahan modal untuk membeli barang dagangan lain. Sampai ketika berulang tahun ke-17, ayahnya memberi hadiah karena Kamprad menjadi salah satu murid terbaik di sekolahnya. Hadiah itu kemudian dia jadikan tambahan modal untuk mendirikan IKEA dan menambah jenis barang yang dijual seperti jam, perhiasan, serta barang lainnya. Ketika orderan semakin banyak, Kamprad mulai menerapkan sistem mail order dan mepekerjakan pengirim susu lokal untuk mengirim produk ke pelanggan.

IKEA Kita terus berkembang dengan dukungan iklan di koran lokal dan menambahkan furniturre sebagai barang jualannya.

Rupanya furnitur buatan para pengrajin lokal itu mendapat respon positif dan itulah yang membuat IKEA jadi tambah maju. Sehingga di tahun 1953 Kampred membuka showroom, sedangkan furniturenya dia labeli IKEA untuk menghadapi persaingan. Semakin lama menekuni bisnis furniturre Kampred semakin paham bahwa orang-orang Swedia memerlukan produk furniture yang fungsional, stylish, praktis, dan harganya terjangkau. Padahal barang di pasar kebanyakan mahal dan tidak stylish. Kenyataan itulah yang mendorong Kamprad menciptakan lini bisnis furnitur yang murah, stylish, dan yang penting gampang dirakit.

BAB II | Kontribusi Gillis Lundgren

Ide membuat produk furniture yang bisa dirakit sebenarnya berawal dari pemikiran karyawannya yang bernama Gillis Lundgren. Suatu waktu Gillis Lundgren kesulitan ketika harus memasukkan meja ke bagasi mobilnya. Kemudian, dia berpikir, alangkah mudahnya kalau kaki-kaki meja itu bisa dilepas dan nanti dipasang lagi ketika tiba di lokasi. Nah, ide Gillis Lundgren itulah yang menginspirasi Kamprad untuk mengembangkan konsep furniture flat pack Alaiqa dengan mendesain furnitur yang mudah dirakit pembeli.

Konsep produk ini meringankan biaya pengiriman karena kemasannya datar sehingga lebih bisa diangkut dalam jumlah yang banyak. Selain itu, kemasan datar juga membuat penyimpanan di gudang jadi lebih efisien. Itulah inovasi yang menjadi game changer dalam industri furniture dan membedakan IKEA dari para pesaingnya. Sejak itu Gillis Lundgren menjadi perancang dan pengembang produk. Dia bertanggung jawab menciptakan produk ikonik seperti sofa, clipan, dan juga meja lowvet. Filosofi designnya didasarkan pada nilai kesederhanaan dan fungsionalitas yang membuat produknya sekarang populer di seluruh dunia.

Gillis Lundgren juga berperan mengembangkan desain dan tata letak gerai khas Aikia. Gerai dirancang dengan layout yang membuat setiap pengunjung harus berkeliling dan melihat-lihat sambil membayangkan ruang makan atau kamar tidur impian mereka. Layout itu jelas berbeda dari desain toko furniturre tradisional karena membuat para pelanggan IKEA bisa menikmati pengalaman berbelanja yang unik.

BAB III | Strategi dan Inovasi IKEA

Layout Geray IKEA dirancang agar pelanggan berjalan melingkar satu arah. Hal itu membuat pengunjung cenderung langsung mengambil barang meskipun awalnya tidak berniat membeli. Keputusan dadakan seperti itu diambil karena sebagai pengunjung kita akan ngerasa ribet ya kalau harus balik lagi mengambil barang yang tadinya kelewat. Dr. A. K. Pradeep, seorang Neuro Marketer dan penulis buku The Buying Brain, menjelaskan fenomena tersebut. Menurutnya, tata letak toko IKEA memicu pikiran bawah sadar pengunjung yang kagum terhadap furnitur yang ditata secara natural. Kekaguman itulah yang memicu pengunjung untuk kemudian berbelanja. Pradeep mengatakan, “Toko yang bagus akan memberi Anda rasa nyaman dan akrab dan juga akan memberikan sensasi kesenangan saat menemukan sesuatu. Saat itulah rital berubah menjadi sarana terrapi yang menyenangkan.”

Apalagi IKEA juga dilengkapi fasilitas bermain anak, restoran, serta Bistro dan Sweedis Food Market.

Saat ini IKEA sudah hadir di 52 negara dengan mepekerjakan lebih dari 200.000 karyawan dan berbagai inovasinya telah mengubah industri furniture hingga hari ini. Itulah sukses yang berawal dari visi dan tekad seorang wirausahawan muda yang berani mengambil resiko dan berpikir di luar kebiasaan. Kamprad memang selalu berinovasi, termasuk sewaktu para pemasok barang memboikot dan tidak mau lagi memasuk produk-pduk murah ke IKEA.

Kamprad meresponnya dengan membangun pabriknya sendiri supaya bisa membuat sendiri furnitur yang murah serta mengatur skala produk sesuai permintaan dan yang penting bisa bereksperimen membuat design furniture sendiri. Suatu hari Kampre mengunjungi pemasok furniture di Denmark, disitu dia melihat mesin penge mengebor lubang yang memudahkan pekerja merakit mebel sehingga pemasok bisa berproduksi lebih cepat dan efisien.

Kamprad tertarik lalu mengadopsi teknologi itu dengan maksud supaya pelanggan merasa mudah ketika merakit furniture yang mereka beli.

Ternyata kegiatan merakit memang bisa membuat pelanggan merasa lebih puas dan lebih menghargai barang yang mereka beli. Itulah fenomena yang disebut dengan IKEA Effect. Dalam artikel berjudul The IKEA Effect When Liber Lets to Love. Michael Norton. Daniel Mohon, dan Dan Early menjelaskan bahwa konsumen akan lebih menghargai barang yang mereka rakit sendiri. Pen itu didukung oleh hasil penelitian John Peck dan Suzen BS pada tahun dua ribu sembilan yang berjudul The Effect of Mer Touch on Persive Ownership. “Mereka menyimpulkan bahwa ketika seseorang menyentuh suatu barang, maka dia merasa seperti sudah memilikinya dan karena itu mereka lebih menghargai.” Ini mendukung pendapat yang mengatakan bahwa konsumen yang menyentuh dan merakit sendiri barang yang dibeli akan mempunyai rasa memiliki lebih kuat terhadap barang tersebut.

Kemudian tentang upaya mempertahankan harga barang tetap murah. IKEA menggunakan berbagai strategi, Diantaranya membuat rantai pasok yang efisien dengan memilih pemasok yang lokasinya dekat dengan perusahaan sehingga biaya transportasinya jadi murah. Mereka juga membeli bahan baku dalam jumlah yang banyak supaya harganya jadi lebih murah.

BAB IV | Transformasi Digital Ala IKEA

Supaya bisa terus berinovasi IKEA membangun laboratorium inovasi bernama Space 10 IKEA di Kopenhagen. Di laboratorium itu ada tim yang kerjanya fokus mencari cara supaya produk IKEA bisa meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penggunanya sekaligus mengikuti kemajuan dari zaman. lahirlah misalnya produk canggih smart lighting yang dikendalikan remote atau aplikasi. IKEA juga menambahkan fitur Augmented-reality pada katalognya pada tahun 2014. Fitur itu memungkinkan pelanggan untuk melihat seperti apa sih produk yang akan mereka beli secara tiga dimensi.

Bukan hanya menghasilkan produk atau layanan yang kaitannya dengan digital. IKEA juga serius melakukan transformasi digital di bisnisnya. Terkait itu, Barbara Martin Coppola. CEO IKEA Retail mengatakan bahwa transformasi digital yang dilakukan IKEA bukanlah tujuan dari transformasi itu sendiri. Dia mengatakan. Kami berusaha mentransformasi bisnis kami, menjajakki potensi penawaran baru untuk pelanggan, dan cara-cara baru untuk mengoperasikan bisnis kami. Untuk bisa sukses, teknologi digital harus ditanamkan ke dalam setiap aspek di IKEA. Digital mempengaruhi cara bekerja, membuat keputusan, dan mengelola perusahaan.

Sejauh ini IKEA sudah memproses transformasi digital dalam mengelola rantai pasok dan penjualan. Mereka juga menerapkan rekomendasi produk yang didukung oleh AI dan data yang lebih scientifik. Hasilnya, nilai pesanan rata-rata di seluruh dunia meningkat 2%, termasuk ketika pandemi masih berlangsung. Melalui websitenya IKEA menyediakan berbagai informasi seperti petunjuk perakitan dan ulasan produk, serta menawarkan berbagai layanan pengiriman kepada pelanggan. Transformasi digital telah terbukti membantu IKEA tumbuh secara berkelanjutan.

BAB V | Lingkungan, Keberlanjutan dan Tata Kelola

Memang nyaris ga ada pertumbuhan bisnis tanpa gejolak. Begitupun terjadi dengan IKEA di tahun 2012 Mereka dituduh mendukung penebangan hutan tidak berkelanjutan di Rusia dan Rumania setaun sebelumnya di Ekonomis mengungkapkan buruknya kondisi kerja di pabrik-pabrik mereka di Amerika Serikat. Begitupun laporan tentang beberapa pemasok IKEA di Asia yang mengeksploitasi pekerjanya. Kamprad merespon semua itu dengan menguatkan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial dalam praktek bisnisnya.

Dia berkomitmen untuk menggunakan kayu dari hutan industri dan mendukung konservasi hutan serta menggunakan energi terbarukan. Sedangkan tentang tuduhan mengeksploitasi pekerja IKEA meresponnya dengan meningkatkan standar etika pemasok dan mengaudit pabrik-pabriknya serta memberikan upah dan kondisi kerja yang memadai bagi karyawannya. Pada prakteknya di tahun 2007 mereka pernah meluncurkan perabot dapur berbahan botol plastik dan kayu daur ulang.

Mereka juga pernah mencantumkan di katalognya berbagai produk yang mereka ciptakan tanpa limbah. Selain itu, mereka membuat produk berbahan terbarukan seperti bambu dan plastik daur ulang, serta mengusung konsep desain demokratis. Artinya, pada setiap produk IKEA ada keseimbangan antara bentuk, fungsi, kualitas, keberlanjutan, dan juga harga yang terjangkau. Di tahun 2022 lalu IKEA Amerika membeli kembali produk-produk yang sudah dibeli dan dipakai pelanggan. Demikian juga di Inggris dan Irlandia, mereka membeli kembali barang well use dengan harga 30% dan juga 50% untuk barang-barang yang masuk kategori gently use. Jadi tren perubahan perilaku konsumen yang mengadopsi perubahan iklim bagi mereka bukan sebuah ancaman. Itulah sebabnya, menerima kembali produk lama bagi IKEA bukan beban, melainkan sebuah peluang bisnis baru.

BAB VI | Strategi Lokalisasi IKEA

Di berbagai negara IKEA berhasil beradaptasi dengan pasar dan budaya setempat. Di Indonesia IKEA memperkenalkan perabot yang lebih ringkas dan hemat tempat serta cocok untuk iklim tropis karena bahannya terbuat dari kain atau bahan yang lebih ringan dan sejuk. Selain itu, toko IKEA di Indonesia menyediakan arena makanan dengan menyuguhkan menu lokal.

Sebagai perbandingan di Jepang IKEA menawarkan perbot multifungsi yang hemat ruang dan sesuai gaya hidup minimalis karena ruang hunian di sana kan umumnya terbatas. Nah, di IKEA Jepang, mereka juga menawarkan produk dengan desain estetis ala Jepang dan pelayanan serta kampanye pemasarannya yang disesuaikan dengan budaya dan bahasa lokal. Sedangkan di India, mereka menawarkan produk yang mencerminkan perfensi desain, motif, dan warna tradisional India. Produk yang ditawarkan juga disesuaikan dengan cara hidup dan kebutuhan keluarga India. Misalnya, perabot di ruang tamu dan dapur disesuaikan dengan cara hidup dan gaya masak orang india.

Untuk kampanye ikanlan mereka menggunakan selebriti atau influencer lokal. Nah, dengan memahami pasar dan budaya lokal secara mendalam. IKEA berhasil menyesuaikan produk dan menerapkan strategi pemasarannya secara berbeda-beda di setiap negara. Dan itulah yang membuat IKEA eksis di pasar global.

BAB VII | Lima Pelajaran Penting

Ada lima pelajaran penting yang dapat kita petik dari kesuksesan IKEA. Pertama, fokus pada kebutuhan pelanggan. Kesuksesan IKEA dicapai berkat kemampuannya memahami keinginan pelanggan untuk mendapatkan furniturre yang terjangkau dan fungsional. Lalu, mereka pun merancangnya. Dengan berfokus dan memprioritaskan kebutuhan pelanggan. IKEA mampu membangun basis pelanggan setia yang terus mendukung mereknya hingga saat ini. Yang kedua, inovasi. Lahir dari eksperimentasi. Ingvar Kamprad adalah sosok yang suka bereksperimen dengan ide-ide baru dan berani mengambil resiko. Sikap itu membantu perusahaan untuk mengembangkan inovasi dalam industri furniture. furniture flat pack IKEA dan pendekatan perakitan sendiri menjadi game chaanger yang mampu membuat IKEA berbeda dari para pesaingnya.

Yang ketiga ide inovasi datang dari mana aja, termasuk dari karyawan level terendah. Gillis Lang Grand bereksperimen membongkar pasang furniture untuk membuat pekerjaannya jadi lebih efisien dan efektif. Ketika ide kreatif karyawan seperti itu bertemu pimpinan yang pikirannya terbuka dan suka dengan cara-cara baru, maka inovasi koporat akan muncul.

Keempat, investasi pada brand IKEA telah berinvestasi besar-besaran dalam membangun brand dan marketing untuk menciptakan identitas merek yang kuat dan basis pelanggan yang loyal. Gerai-gerainya dirancang agar ramah dan mudah dinavigasi dan kampanye pemasarannya difokuskan pada kebermanfaatan produk-produknya. IKEA telah memanfaatkan media sosial dan pemasaran influencer secara efektif untuk menjangkau audience baru dan juga membangun rasa kebersamaan.

Kelima bergerak dengan biaya serendah mungkin. Modal bisnis IKEA didasarkan pada efisiensi dan penghematan biaya. Perusahaan ini menggunakan berbagai strategi untuk menjaga biayanya tetap rendah, seperti pembelian bahan dalam jumlah besar, desain modular dan pengemasan yang datang.

Penghematan biaya ini membuat pelanggan bisa menikmati harga yang lebih rendah sehingga reputasi brand IKEA terbangun sebagai produk yang terjangkau. Itulah lima pelajaran yang dapat dipetik dari kisah epik IKEA Singkatnya, tidak ada bisnis yang besar secara tiba-tiba semua melewati prosesnya yang kerap kali nggak mudah. Nah, yang Anda butuhkan adalah kejelian memahami peluang, baik yang datang dari kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi maupun yang datang dari proses bisnis yang pesaing abaikan. Lalu buka mata dan telinga lebar-lebar, belajar eksperimen, dan perbaiki. Begitu seterusnya. Jika seorang anak petani berusia 17 tahun mampu membangun perusahaan furniture terbesar dan paling terkenal di dunia, maka saya percaya Anda pun bisa melakukannya. Semoga Allah memudahkan semua ikhtiar kita. Amin.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama